Traveling to Ambon #Manize 2012-08 Part 3


Day 4, Seram -  Ambon

Bangun pagi rencana mau keliling pantai dengan body (Perahu) tapi karena waktu jadi kita gak jadi keliling pantai pakai body, pagi2 kita hanya main ke tepi pantai dekat rumah famili di desa Waisarisa dan setelah itu kami serombongan ponakan2, anak2 yang tua dan muda berencana ke pulau OSI yang telah dipastikan oleh saudara gw disana akan cukup waktu pulang-pergi dari Waisarisa ke OSI untuk mengejar Ferry kembali ke ambon sore nanti. 
Namanya aja ada pulaunya sebenernya sih bukan pulau, dengan menaiki mobil Box.. catat ’Mobil Box” yang box nya dimuati oleh anak2 dengan pintu boxnya dibuka, serta beberapa sepeda motor kami pergi ke pulau OSI, ternyata oh ternyata pulau Osi itu terbilang jauh dari desa tempat kami tinggal dan jalanannya mulus dan sepi, sempat terbayang kalau ada apa2 gimana ini, misalnya ban kempes atau mogok hadehh.. dengan jarak tempuh sekitar 1 jam akhirnya kami sampai di pulau OSI.
Bermimpi ke Pantai Ora gak kesampaian karena terbentur Biaya dan dan waktu dan bisa2 se desa yang pergi bisa berabe gw,, hahaha jadilah kita ke pulau Osi saja, Pulau Osi adalah desa Nelayan pendatang dari sulawesi yang menetap di situ yang dikelilingi hutan bakau.
Setelah kami ”Piknik” sebentar di pulau itu, bernyanyi, foto2 dan mengobrol kami kembali lagi menuji Waisarisa dan lanjut ke Waipirit untuk naik ferry ke Ambon. What a nice trip after long journey yesterday to get here.
Sekitar jam 6 Sore kami Tiba di Liang Ambon, karena rada kapok dengan Ojek, sewa mobil juga mahal, maka tanpa basa basi lagi, ada bis kota yang kenek nya teriak “Paso.. Paso..Ambon” langsung kami naik dah tuh bis, berbeda di ambon dan di Jakarta, di ambon bis kota dilarang menaikan penumpang tanpa tempat duduk. Alias kalau tempat duduk belum terisi penuh mereka masih ngetem dan kalau tempat duduk sudah terisi penuh juga mereka tidak akan menaikkan penumpang ditengah jalan, jadi semua penumpang harus duduk gak boleh ada  yang berdiri.. wahhh enak donk..
Sampai di Paso, hawa Mall orang Jakarta tiba2 muncul karena melihat mall besar yang baru berdiri “Ambon City Center” kita bersepakat untuk turun di depan Mall,.. Bung Stop sini (Kiri bang kalau dijakarta :D) sampai di Mall, belanja snack dan makan, lalu kami mau kembali ke Amaris Hotel jl. Diponegoro, Lupa kalau di Ambon gak ada taxi dan masih bingung mau naik apa, gaya traveler cuek banget nih hahaha.. keluar Mall Tanya2 secuirty akhirnya kami naik dlu lah angkot yang ke tengah kota, tapi ternyata waktu menunjukkan hampir jam 9 malam, tanpa malu kami bertanya sama Sopirnya “bung kalau kami mau ke Amaris Hotel, di diponegoro, kami harus naik apa lagi bung?” lalu si sopir menjawab wah jam segini beta kira su tarada angkot lai.. hah (dalam hati) saya diam, lalu supir angkot berkata lagi beta bisa antar e. lalu saya bersyukur dalam hati, boleh bung, saya bayar berapa kesana, lalu jawab supir angkot nya yang membuat saya tertegun (karena saat itu gw berani bayar berapa aja untuk sampai di Hotel Amaris) Beta seng tau berapa aja terserah.. what a nice supir angkot.. akhirnya kami tiba di hotel amaris dengan selamat setelah perjalanan cukup melelahkan.


No comments:

Post a Comment