Road trip Garut 4 - 6 November 2018

Tahun ini kita belum ada budget untuk keluar negeri dulu nih karena masih banyak keperluan yang lainnya. 
Namun demikian karena liburan is a must buat gw dan suami jadi pada kesempatan ini gw dan suami memilih untuk menikmati suasana pegunungan yang dingin dan sejuk di Garut dan lanjut ke Cirebon untuk wisata kuliner *awalnya. Namun akhirnya Cirebonnya kita tunda dulu untuk next trip.
Pada trip kali ini pertama yang kita lakukan adalah mencek kondisi Mr. Erti, mobil yang akan kita gunakan untuk mencapai Garut, membawanya ke bengkel, mencek segala sesuatunya agar perjalanan nyaman dan lancar tanpa kendala.

Day 1 -  Minggu 4 November 2018
Malam harinya kita sudah bersiap tidur lebih awal agar esok pagi2 benar kita bisa bangun dengan segar dan berangkat sekitar jam 4 pagi. 
Sudah cek dan bertanya sana sini kondisi toll cikampek dari bekasi ke kerawang yang sedang ada pembangunan toll layang yang buntutnya mengakibatkan jalanan tersebut macet tanpa kenal jam, dan jam berapapun melihat kondisi traffic google Maps yang selalu berwarna merah gelap. 
Saudara gw mengingatkan jika mau lancar harus sudah melewati jalanan itu pukul 3 pagi alamak.. judulnya ga tidur kalau sudah sampai situ jam 3 mah.  
Mengingat dan menimbang akan hal itu maka suami gw memutuskan untuk menempuh perjalanan menuju Garut tanpa melalui toll kerawang - bekasi, bisa? bisa.
Pagi itu jam 4 pagi tepat tanpa toleransi, kita sudah siap berangkat tidak lupa sebelum berangkat kita berdoa dulu agar selalu dalam perlindungan Tuhan dan Tuhan beri kesehatan dan kekuatan buat suami yang nyetir mobil.
Karena rumah kita di pamulang maka kita akan melalui jalan raya parung langsung menuju bogor, lanjut puncak dan terus sampai Garut. 
Dari keluar rumah langsung menuju pasar cimanggis, lalu melaju terus melewati lampu merah Gaplek yang pagi itu tampak berbeda dari jam sibuk se-seharinya karena masih pagi banget jadi jalanan sepi dan gelap banget. 
Menyusuri panjangnya jalan parung bogor yang terasa gelap banget pagi itu, entah lampu jalanan yang tidak ada atau lampu2 penerang dari toko2 atau warung di sepanjang jalan parung yang tidak menyala karena masih tutup yang ternyata membantu menerangi jalanan atau memang jalanan ini gelap, pokoknya untuk jam 4 pagi itu masih gelap banget. 
Terus melaju naik melewati toll lintas bogor dan saat matahari mulai menampakkan dirinya ketika kita sudah menuju arah puncak, kita melalui jalan-jalan berliku dan pemandangan puncak yang indah,  lewati puncak kita tiba di kota Cianjur, waktu menunjukkan belum jam 7 pagi, dan kita akan terus menyusuri dan melewati kota Cianjur sampai Bandung dan masuk toll Cileunyi, sampai akhir toll. 
Perjalanan tersendat selepas toll cileunyi dan antri agak lama karena jalanan sedang di perbaiki, untung masih pagi. 
Memasuki nagrek dan jalanan yang berliku-liku, lalu lintas lumayan lancar hanya saja harus ekstra hati2 karena banyak truk plus bus ditambah ada motor dan mobil yang gak sabaran nyupirnya, kalau kita berdua mah utamakan keselamatan terlebih dahulu jadi tidak usah ngotot menyetirnya.
Dengan manggunakan Google Maps kita tiba di Hotel Cahaya Villa Hotel - Garut. Hotel nya masih terbilang baru dengan harga yang tidak terlalu mahal, ada fasilitas kolam renang permandian air panas untuk anak dan dewasa, kamarnya lumayan luas. 




Di Hotel ini gw booking kamar standar yang terletak di lantai 2. Fasilitas di dalam kamar semua tersedia lengkap. Jika kita punya kesempatan pergi bersama keluarga besar bisa juga booking di area bungalow yang punya akses langsung ke kolam renang. 
Pagi itu nampak beberapa rombongan baru check out dari hotel dengan menggunakan bis besar, untungnya kita check-in di hari minggu jadi orang2 sudah selesai liburan baru kita masuk.
Tepat jam 10.30 pagi kita tiba di Hotel Cahaya Villa, jadi total perjalanan 6 jam-an dari pamulang. Sayangnya kamar yang akan kita tempatkan belum siap dan juga belum waktunya check in. 
Sambil mengisi waktu kita keliling hotel, melihat2 sebentar lalu keluar lagi sambil sekaligus mencari makan siang, pihan kita saat itu adalah rumah makan Liwetan Asep Strawbery. 
Sebenarnya masih terlalu pagi untuk makan siang, akan tetapi karena hari ini kita belum punya rencana apa2, jadi kita mengambil posisi yang enak di resto mang Asep ini, di gubuk tempat kita makan, duduk bersandar sambil menikmati angin Garut yang sepoi2 sejuk, selesai pesan makan sambil menunggu makanan tiba sambil bisa santai di dalam gubuk tempat kita makan. 
Kita menghabiskan waktu lenyeh2 sambil makan di tempat ini hingga pukul 1 siang lebih, dengan perut hampir  meledak karena kekenyangan dan maruk, karena semua yang ada di menu pengen dimakan alhasil kita kelebihhan makanan dan meminta resto untuk membungkusnya untuk makan nanti malam, sehingga kita tidak perlu keluar lagi untuk cari makan.
Selesai makan mencoba mencari tempat mana lagi hari ini untuk kita kunjungi sebelum kita kembali ke hotel untuk check-in, trip kali ini sih gw tidak membuat itinerarry khusus karena gw hanya ingin santai saja di hotel dan wiskul daerah sekitar garut dan tentu saja ingin membeli dodol atau chocodot. 
Sewaktu kita lenyeh2 tadi di rumah makan kita memutuskan untuk mengujungi Chocodot World yang berada tidak jauh dari rumah makan mang asep, katanya disana ada museum coklat.
Setibanya disana kok sepi ya wkwk jadi agak ragu2 mau masuknya, atau mungkin bukan hari libur, akan tetap hari ini masih hari minggu kan. baiklah kita masuk disambut mas2 dan mbak2nya namun sayangnya hari ini mati lampu *pantes. jadi museumnya tidak dibuka, jadi kita hanya lihat2 bermacam2 produk coklat untuk oleh2 yang ada tulisan2 lucunya. Yang gw suka dari sini adalah dodol berlapis coklatnya ini enak banget.... harus beli disini karena di toko lain ternyata lebih mahal dan lumayan beda harganya.
Coklat ok, makan siang ok, sebelum kembali ke hotel kita mampir dulu ke indomaret *gak bisa jauh dari indomaret alfa nih, untuk membeli snack untuk ngemil nanti malam, hari sudah sore dan pasti sudah bisa check in.
Malam ini kita hanya  dikamar saja dan beristirahat karena tadi pagi bangun pagi banget jadi malam ini memang rencana kita tidur cepat.


Day 2 -  Senin 5 November 2018
Cuaca pagi yang cerah hari ini dan sejuknya garut membuat gw malas untuk beranjak dari tempat tidur, ingin di kamar saja akan tetapi hari ini rencana kita hendak keliling2 garut dan melihat2 apa saja yang ada di daerah ini, walaupun trip kali ini kita hanya berkeliling di area cipanas dan darajat saja.
Namun sebelum keluar hotel kita terutama gw mau nyebur dan merasakan mandi atau berenang di kolam air panas yang ada di hotel dan yang umum ada di garut.
kami berdua siap2 untuk sarapan dan setelah itu berganti baju untuk menuju kolam renang air panas.





Selesai berenang kita bersiap2 untuk kembali keluar untuk berjalan2, tempat yang pertama akan kita kunjungi adalah Kebun Mawar Situhapa disini kita bisa menikmati hamparan kebun bunga2 yang luas, nyaman dan asri, bisa juga piknik ataupun membawa anak2 yang puas bermain di taman ini, dan tempatnya bagus untuk berfoto, bisa juga kita menyewa penginapan yang ada disana, pastinya kalau kita menginap disini terasa asri sekali apalagi di waktu malam karena kita tinggal di tengah2 kebun, setelah berkeliling taman kita mampir untuk minum jus rasa bunga mawar yang ada disana, sayangnya resto di dalam taman ini, pelayanannya sangat lambat jadi agak lama kita menunggu sampai akhirnya minuman dan snack kita tiba.






Setelah selesai disini mobil berbelok memasuki tempat yang menurut gw terkenal di Garut tapi gw belum pernah kesini yaitu Kampung Sampireun walaupun belum pernah dan tidak menginap disni kita diperbolehkan berkunjung ke tempat ini, suasana hotel ini memang asri dan dengan hawa yang sejuk dan pemandangan danau dengan cottage2nya yang  berada di tepi danau. 
Memasuki tempat parkir hotel kita di berhentikan oleh security dan ditanya keperluan kita kesini ataukah kita tamu hotel, gw mengatakan kalau kita bukan tamu hotel dan hanya mau lihat2 sekeliling hotel, apakah bisa? lalu security itu menjawab dengan ramah bisa akan tetapi ternyata ada biaya yang harus dibayar 1 orang sebesar Rp. 20,000 atau 25,000. *kalau tidak salah dan mendapatkan tiket yang katanya tiket ini bisa ditukarkan dengan Juice yang ada restorant di dalam hotel dan atau tiket ini bisa digunakan sebagai potongan harga makanan sebesar harga tiket itu jika kita hendak makan siang di restonya.
Hotelnya sih bagus,  bersih, astri dan rapih namun menurut gw pribadi setelah berkeliling hotel atau resort ini merasa kurang tertarik untuk menginap di hotel ini mungkin kalau gratis mau wkwk, ini hanya pendapat gw pribadi loh, namun tergantung ke orang masing2 kali ya. 
Karena mindset gw di Garut itu diwaktu kita tinggal hotel gw ingin tempat yang ketika kita membuka jendela memandang keluar itu kita memandang pegunungan nan hijau dan sejuk, namun karena suasana di hotel ini yang ditawarkan adalah suasana di dalam hutan yang ditengahnya danau dan cottage2 disekliling danau jadi agak menyimpang dari mindset gw mungkin itu yang membuat gw kurang suka.
Selesai keliling2 dan jepret, mari kita coba per-untungan menukarkan voucher atau tiket rp. 50,000 tadi yang kita dapat dari security di resto yang ada disini, 
Kita ditawarkan untuk makan oleh pegawai resto namun karena masih kenyang jadi gw mau tukar saja kupon ini dengan juice sambil duduk2 santai di dalam resto. *harga makanan di resto ini lumayan lah tidak mahal juga. Restonya bagus, gaya restonya seperti diatas pohon gitu dan nampak tidak terlalu ramai cenderung sepi, hanya ada 1 meja yang ada tamunya selain kita.
Setelah menunggu si Juice yang tidak datang2 yang ternyata luamaaaaaaa banget tuh juice yang judulnya gratis keluar dari dapur *eh engga gratis juga deh kan bayar 25,000rp. *mungkin buahnya lagi dipetik.. setelah lama menunggu ternyata kenyataan tidak sesuai dengan harapan kita wkwk. Juice yang keluar di sajikan di gelas plastik *untuk ukuran hotel bintang 4/5 loh, are you kidding me? *)()&*&^* What gelas plastik? dan setelah di seruput juicenya malah lebih kecewa lagi, ternyata bukan juice buah beneran melainkan sirup rasa buah seperti sirup ABC, sebenarnya sudah terlihat dari warna nya sih waktu disajikan ke kita. ini namanya gak bener nih, amat sangat mengecewakan, katakan saja di awal kalau sebenarnya kampung sampireun tidak menerima tamu dari luar untuk berkunjung ke dalam lingkungan kampung sampireun dari pada kita harus bayar 25,000 per orang dengan iming2 juice tapi juicenya kaya gituh membuat kita akhirnya menggerutu haha gak rekomended deh ke sini kecuali kalian memang menginap disini karena bayar 25,000 gak ada apa2 yang kita dapat selain cuma berkeliling jalan lihat2 kamar hotel dan danau yang biasa aja, mau naik perahu aja bayar.









Ini dia cerita juice yang mengecewakan
Setelah kita selesai disini sambil ada rasa kecewa dan ada cerita tentang Juice dari tempat ini, kita kembali meneruskan perjalanan hari ini menuju Darajat Pass Perjalanan menuju Darajat Pass agak lumayan jauh dan jalanan berliku-liku ada sedikit macet melewati pasar namun jalanannya mulus yang ditempuh sekitar 30 menitan dari Kampung Sampireun.
Tiba disini kita langsung dikelilingi oleh guide lokal yang menawarkan jasanya untuk mengantarkan kita ke kawah, namun karena hari sudah menjelang sore jadi kita putuskan untuk main2 saka di Darajat Pass.
Didalam terdapat kolam renang air panas, kamar ganti yang lumayan luas dan lumayan bersih, terdapat juga cottage dan penginapan jika kita ingin bermalam disini dan puas mandi air panas.
Namun agak kecewa sedikit melihat area wisata di Indonesia ya karena orang Indonesia itu kurang bisa menjaga kebersihan dan cenderung jorok. 
Di area kolam renang air panas memang kita tidak dapat berenang karena airnya terlalu panas untuk dipakai renang, namun kolam dapat digunakan untuk berendam2 saja dan nyaman banget tapi agak2 geli jorok gitu loh karena banyak orang nyempung ke kolam dengan baju lengkap, bahkan ada yang pakai sarung. *kan pakaian kita itu kotor.. dan ada pula yang makan, huff sudahlah. 
Berendam di air panas asli dari gunung membuat badan kita terasa rilex dan melemaskan otot kita, terutama otot bahu gw yang kerap sakit setelah bangun tidur belakangan ini.
Suami gw membeli snack dan minuman sambil di tepi kolam kita nongkrong dan melihat gw doang yang berendam namun akhirnya dia juga ikutan setelah gw bilang ini nyaman loh dan hangat/panas banget airnya. Terdapat 2 bagian di tempat orang dewasa kolamnya ada yang panas dan ada yang panas banget sampai kaki aja kita cemplungin gak bisa lama.
Sebenarnya wisata ini sangat enak dan nyaman hanya saja kurang bersih dan rekomended juga dikunjungi buat yang suka berendam dengan air panas. 
Adalah baik kalau seperti di Korea atau Jepang gitu kita masuk ke kolam *telanjang ehh dengan baju yang disediakan seperti masuk ke Jimjilbang atau Onsen gitu oleh pihak pengelola tempat wisata itu, jadi bukan baju kita yang sudah kita pakai seharian untuk nyempung kesitu apalagi sarung. *tepok jidat.
Untuk kesekian kalinya dalam trip kita selalu melewatkan waktu makan siang, karena pagi sudah sarapan di hotel plus jajanan dan snack2 yang kita makan sebelum dan sesampai di Darajat Pass, akhirnya hari sudah sore dan kita lapar kebetulan memang kita mau mampir untuk makan sate maranggih Pak Nur untuk makan sore menjelang malam diperjalanan kembali ke hotel.
Selesai dari Darajat Pass hari sudah sore kita harus kembali sebelum hari gelap karena jalanan lumayan berliku kalau malam takut gelap banget jadi kita langsung kembali di perjalanan yang sore hari itu turun hujan, perjalanan mulus kita makan kenyang dan enak di sate maranggi pak Nur.








Setelah kenyang makan kita kembali ke hotel untuk packing dan besok pagi kita akan kembali ke rumah, liburan hampir usai.

Day 3 -  Selasa 6 November 2018
Hari ini seperti biasa kita bangun agak siang dan sarapan setelah itu check out, namun sebelum pulang kita mampir sejenak di tempat oleh2 untuk membeli dodol sebelum kita menempuh perjalanan kembali ke Jakarta.
Mampir di toko oleh2 ternyata chocodot yang gw beli kemarin lebih murah di Chocodot world jadilah gw kembali lagi ke toko ini setelah berbelanja beberapa oleh2 di toko sebelumnya.
Suami gw memutuskan untuk menempuh perjalanan kembali ke jakarta lewat toll jadi kita kembalinya tidak  melalui bandung, cianjur puncak lagi melainkan terus di toll purbaleunyi sampai tangerang. 
Karena menurut dia melelahkan menyetir di jalanan umum atau jalanan biasa katanya lebih tegang karena mungkin lawannya truk dan bus serta motor jadi harus ekstra hati2 belum lagi truk di depan kita sangat lambat dan ada pula truk yang jalannya selebor cenderung ngebut gitu.
Diperjalan kami menikmati perjalanan hingga kerawang tempat yang sedang macet2nya yang enggan kita lewati di waktu kita menuju Garut, namun perjalanan kembali ke Jakarta ternyata macetnya tidak seburuk yang kita duga, memang agak melambat di area konstruksi namun perjalanan sejauh itu lancar. dan Puji Tuhan kita tiba di jakarta hanya dengan jarak tempuh sekitar 7 jam. 
Jadi buat teman2 yang mau wisata ke Garut boleh ambil rute yang kita pakai dan kita sangat menikmati perjalan ini. Selanjutnya mungkin Road trip kita akan sampai di Jogja..








  



  



Long Weekend : Jalan - jalan ke Belitung (31 Mei - 3 Juni 2018)

Hampir 5 tahun yang lalu gw dan suami pernah berkunung ke belitung, tahun 2013, hanya berdua saja dan pernah gw share di Blog Ini
Tahun 2018, kita kembali lagi menapakkan kaki di pulau ini, bandara Tanjung Pandan naampak lebih bagus dan lebih luas dari sebelumnya. 
5 tahun berlalu namun gw tidak melihat adanya perubahan yang berarti disini, semua masih sama, orang2 belitung yang ramah dan suasana yang santai serta nyaman masih terasa.
Sayangnya di beberapa tempat wisata, telah bermunculan banyak warung2, misalnya di pantai tanjung tinggi dan juga di pulau lengkuas, yang justru membuat tempat wisata2 ini menjadi terlihat lebih kotor, dan yang pasti banyak sampah bertebaran apalagi di balik bebatuan yang terdapat di pantai Tanjung Tinggi. *sedih, 
Kali ini agak sedikit berbeda karena pergi bersama dengan sahabat2 gw dan keluarganya dengan jumlah total dewasa 6 dan anak 2 orang. Awalnya kita niat mencari operator tour lokal, namun setelah dibicarakan, kita memutuskan untuk mengatur perjalanan ini sendiri agar waktunya bisa lebih santai dan lebih bebas menentukan kemana saja kita akan pergi, dibandingkan jika kita bergabung dalam tour grup.
Walaupun begitu kita harus benar2 mengatur waktu yang tepat untuk berwisata disini agar tidak terbuang dengan percuma selama kita berada disini.
Saat ini kita merencanakan ke Belitung bertepatan dengan libur panjang di akhir pekan yaitu kamis, 31 Mei (cuti), dan Jumat, 1 Juni yang bertepatan dengan libur hari Pancasila sampai, hari minggu 3 Juni 2018, oleh karena itu pertama yang kita lakukan terlebih dahulu adalah mencari tiket pesawat untuk mendapatkan harga yang terbaik. 
Beruntung liburan panjang kali ini bertepatan dengan bulan Ramadhan, karena itu kesibukannya tidak sama dengan long weekend biasanya dan harganya pun masih terhitung terjangkau oleh kantong kita.

Tiket Pesawat Jakarta-Tanjung Pandan-Jakarta
Tentang mencari tiket pesawat, dalam setiap trip pasti ada saja pengalaman yang berbeda-beda, dari cara2 kita mendapatkan tiket pesawat, promo yang didapat yang bisa gw share di Blog. 
Menurut pengetahuan gw, pesawat yang melayani rute terbang ke Belitung dari Jakarta hanya dilayani oleh 4 maskapai, yaitu Lion Air, Nam/Sriwijaya Air, Citilink dan Garuda. 
5 tahun yang lalu pilihan yang ada hanya Sriwijaya dan batavia air, lalu batavia air tutup *seingat gw belum ada Citilink, Lion air, Garuda ataupun lainnya, jadi mau tidak mau hanya Sriwijaya Air. Membandingkan harga waktu itu dibanding dengan harga tahun ini  saya tidak melihat adanya perbedaan yang jauh. 
Tahun 2013, harga tiket PP (Jkt-Tj Pandan-Jkt) dengan Sriwijaya Air (long weekend) sekitar Rp. 1,5 jt. 
Tahun 2018 ini harga tiket PP (Jkt-Tj Pandan-Jkt) dengan Garuda Indonesia (long Weekend) Rp. 1,6jt. 
*jadi siapa bilang tiket pesawat makin mahal ? *bingung kan, 

Pilihan ada 4 maskapai yang terbang ke belitung :
Lion Air harganya sedikit lebih murah dari Garuda, jadwalnya banyak dan jamnya terlihat lebih nyaman dari maskapai lainnya, namun gw coret dulu, sebisa mungkin gw belum mau naik pesawat ini karena takut ada kejadian yang tidak kita kehendaki yang membuat trip kita bisa berantakan maksudnya *ngaretnya, 
Citilink, Jadwalnya hanya 1 kali sehari yaitu pagi banget sekitar jam 6 an dari jakarta ataupun dari tanjung pandan, karena terlalu pagi inilah maka penerbangan Citilink dari dan ke Tanjung Pandan tidak sesuai dengan jadwal yang kita inginkan, harganya tentu lebih murah sedikit dari Garuda.
Sriwijaya Air harga lebih murah, jadwalnya masuk di itinerary kita, namun entah mengapa pada saat kita lagi hendak booking tiket melalui website dan websitenya error terus dan setelah mencari tahu ke call center dan memang websitenya sedang  dalam perbaikan sehingga tidak bisa melakukan transaksi sampai pada waktu yang tidak dapat ditentukan. 
Garuda Indonesia  melalui website garuda dan puji Tuhan dengan harga Rp. 1,633,000 pp - (Jkt-Tanjung Pandan-Jkt) hanya berbeda sekitar Rp. 300,000 dari harga PP Sriwijaya Air, akhirnya kita memutuskan untuk naik pesawat ini. Yes Garuda.

Cerita 4 Hari 3 Malam di Belitung 
Susunan itenarary kali ini agak sedikit dibuat lebih santai dan lebih nyaman dikarenakan ada anak2 bersama dengan emak-emaknya yang rempong. 
Hotel yang dipilih adalah Maxone Hotel dengan harga yang tidak terlalu mahal dan tidak juga murah. 
Untuk semua sewa menyewa (Mobil, boat dan hoping island) dalam tour ini diatur oleh t5belitungtour dot com yang respon operator dan harganya lumayan cepat dan bersahabat.

Day 1 - 31 Mei 2018: 
  • Jkt - Tanjung Pandan 
  • Check in Hotel dan Istirahat 
  • Dinner di Akaula sunset point resto 
  • Toko OK (Oleh2 Keluarga) yang letaknya tidak jauh dari Akaula Sunset Point Resto.
Transport yang digunakan dari Airport ke Maxone Hotel adalah Toyota Hiace, harga Rp. 250,000.- *hanya drop saja, dan dari hotel ke Akaula resto kita dengan menggunakan Taxi PP Rp. 50,000 (Telp taxi bisa minta di  receptionist Hotel)

Cireng sebut saja, keponakan gw yang cantik yang berumur hampir 7 tahun dengan tinggi badan seperti anak 9-10 tahun ini nampak sangat bersemangat menanti keberangkatan kita ke Belitung, maklum ini kali pertamanya ia naik pesawat, berjalan-jalan keluar pulau Jawa dan diajak sama sama om dan tantenya yang cantik. Setiap ada kesempatan ia selalu mengupdate pertanyaan "made.. kapan kita berangkat dan jam berapa?" pertanyaan itu saja yang ditanyakan berulang2 oleh bocah ini.
Waktu menunjukan pukul 10.00 pagi, dan kita sudah bersiap-siap untuk berangkat ke airport Soekarno Hatta dan terbang ke belitung dengan pesawat jam 2 siang nanti. 
Perjalanan dari Pondok Aren hari itu agak ramai dan tersendat karena banyaknya jumlah kendaraan yang memadati jalan toll, untungnya kita selalu berangkat lebih awal. 
Selepas pintu toll pondok aren, berbelok menuju toll jorr, tidak jauh dari situ dan dimulai dari petukangan sudah tampak antrian kendaraan, perjalanan merayap sampai pintu melewati pintu toll Joglo, setelah itu malah macet sampai akhirnya kita melewati persimpangan toll menuju jakarta tangerang, rupanya persimpangan ini yang membuat  macet yang buntutnya sampai ke pertukangan.
Tiba di bandara sekitar pukul 12.00 siang, sudah ada QQ dan Nu2 yang sudah selesai check in bagage dan nongkrong di tempat makan di terminal 3 Ultimate soekarno hatta. Sementara itu kita bertiga tidak perlu bagage check in, karena hanya membawa 2 ransel dan 1 koper ukuran  kabin.
QQ, Nu2, Gw, Rick dan Cireng sudah siap menuju ruang tunggu hanya saja ada yang masih kurang karena satu keluarga lagi yaitu Ce2 bersama suami dan Mat anaknya belom nongol *tepokjidat.  
Kami ber 3, Nu2, Ce2 dan gw sudah berteman sejak kami masih unyu2 menjadi abege terus  menjadi gadis, sampai udah gak gadis lagi dan udah jadi emak2 gini. Karena itu kami ber 3 sudah mengenal kebiasaan kami masing2.  
Si Ce2 ini memang dari jaman kuda suka banget ngaret sampai sudah jadi emak2 belum berubah juga, padahal tempat tinggal dia dekat dengan airport, Ajaibnya dia menclaim selalu tepat waktu. *ckck hihi. Tepat 15 menit sebelum boarding ce2 bersama dengan suami dan anaknya Mat akhirnya nongol, haiyah *ini versi tepat waktunya dia wkwk.
Baru kali ini gw naik pesawat dengan Type CRJ1000, dengan model badan pesawat yang ramping dan susunan bangkunya hanya 2 bangku sisi kanan dan 2 bangku sisi kiri dan ia tidak dilengkapi dengan inflight entertainment. *tung. 
Perjalanan dengan pesawat menuju tanjung pandan memang tidak sampai 1 jam, yang mana perjalanan ini dirasakan lebih singkat dibandingkan dengan perjalanan gw tiap hari menuju ke kantor dari rumah (Pamulang-Jkt). 
Saat sebelum menaiki tangga pesawat gw di cegat oleh crew dan mereka mengambil koper gw dengan alasan di cabin tidak muat dan memberitahu gw untuk mengambil kembali koper saat nanti turun dari pesawat, padahal koper gw ini koper lebih kecil dari ukuran cabin malah. Setelah masuk baru tahu karena memang ukuran cabin pesawat type ini kecil banget, tas ranselnya suami aja butuh ekstra tekanan untuk masuk wkwk.
Pengalaman yang gw dapat, terbang dengan pesawat ini ialah mengetahui bahwa telinga gw tersumbat sepanjang perjalanan dari take off sampai landing, entah mengapa gw merasakan tekanan udara di pesawat yang membuat tidak enak ditelinga gw, mungkin karena pesawatnya ramping *gak tau juga*biasanya tidak begitu. 
Untungnya Ce2 bawa persediaan permen yang banyak jadi sepanjang perjalanan mulut gw selalu bergoyang untuk membantu gw mengatasi telinga yang tersumbat selama hampir 1 jam itu, dengan mengunyah dan mulut  gw bergerak terus membantu mengatasi telinga gw yang tersumbat. 
Puji Tuhan, Pesawat terbang tanpa masalah dan mendarat mulus di tanjung pandan. Telinga gw sudah mulai terbuka. 
Proses pengambilan bagasi lancar dan selesai dari sini, kita sudah disambut oleh mobil penjemputan untuk di drop di hotel. 
Perjalanan menujug hotel tidak sampai 1 jam dan tiba di hotel, check in, masuk kamar dan kita meminta informasi nomor telepon taxi lokal untuk tranportasi keluar makan malam nanti. 
Setibanya di hotel, niat awal  hanya menaruh koper dan keluar lagi untuk pergi ke resto Akaula dalam rangka mau menikmati sunset sambil dinner gitu, namun ternyata kalau sudah ketemu kamar dan kasur jadi lupa, alhasil tidak keburu mengejar sunset dan kita keluar dari kamar hanya untuk makan malam di tempat yang sama. 
Kita menggunakan 2 buah taxi menuju Sunset Point Akaula restorant dengan rate Rp. 25,000/taxi (tarif minimal) sekali jalan *entah ini kebijakan supir taxinya atau perusahaan taxinya, *daripada jalan kaki sih. Sambil mencatat nomor telepon si abang taxi untuk janjian jemput kita lagi dari resto untuk kembali ke hotel selesai kita makan malam.
Akaula Sunset point resto, disini kita bisa menimati makan, minum sambil menikmati angin laut dan menyaksikan matahari tenggelam. Resto-nya lumayan cozy, harga makanannya juga tidak terlalu mahal dan suasana resto juga nyaman, rasa makanannya lumayan juga dilidah dengan pelayanan yang baik juga, plus anak2 bisa main2 dan tempat khusus untuk berfoto. 
Malam itu udara lumayan enak, angin pantai  yang sepoi-sepoi dingin sambil kita makan malam dan ngobrol2 cantik antar emak2 dan bapak2 dan anak2. *Jangan lupa oleskan lotion anti nyamuk ya atau minyak sereh untuk anak2 karena kalau gelap kaki kadang suka gatal. 
Setelah selesai makan, kita keliling resto sambil berfoto dan lokasi resto ini ternyata dekat dengan toko oleh2 OK (Oleh2 Keluarga) yang 5 tahun lalu pernah gw dan suami kunjungi, letaknya hanya berjarak sekitar 300 mtr yang bisa ditempuh dengan berjalan kaki. 
Masih semangat, kami ber 8 berjalan menyusuri sisi jalan dengan hati2 untuk menuju toko OK,  karena ini jalanan umum dan ruas jalanannya agak lebar namun sepi dan gelap, ditambah tidak ada trotoar untuk pejalan kaki, jadi cenderung kalau ada mobil lewat atau motor pasti kecepatannya agak tinggi oleh karena itu hati2 berjalan disini ya jgn sampai meleng. 
Sampai di toko OK kita melihat2 dan survei harga oleh2 terlebih dahulu, kita tidak belanja banyak karena ini masih hari pertama, jadi kita hanya membeli snack untuk dibawa besok sampai 2 hari kedepan untuk bermain2 di pantai dan hoping islands. 
Selesai belanja kembali menelepon supir taxi untuk menjemput kita di toko OK yang akan membawa kita kembali ke hotel dan beristirahat untuk esok hari persiapankan tenaga untuk perjalanan menuju pulau Leebong.


Cireng lagi Happy minta di foto sana sini






Finally arrived safely








Day 2 Itinerary 1 Juni 2018: 
  • Danau Kaolin 
  • Pulau Leebong 
  • Nongki di Kongdjie Cafe
  • Makan malam Mie Belitung.
Paket Pulau Leebong - Rp. 475.000/Pax (All in - Makan, transport, boat, mampir ke danau Kaolin, Kongdjie dan Mie Belitung)

Selamat hari Pancasila dari belitung, pagi ini kita bangun dan siap untuk berangkat ke Pulau Leebong. pukul 8.30 kita akan dijemput oleh operator tour T5, sebelum menuju ke tanjung Ruu tempat kita akan naik perahu menuju Pulau Leebong. Sopir yang baik hari memperbolehkan kita request untuk mampir sebentar ke Danau Kaolin hanya untuk berfoto.
Hari ini nampak cuaca yang amat sangat panas dan silau membuat hari semakin memanas dan tidak sabaran untuk melewati hari yang cerah ini dan nyebur ke Laut, jangan lupa selalu membawa sunblock ya karena panasnya bener2 puolll.
Trip kali ini kita memasukkan berwisata ke pulau Leebong, karena kita semua belum pernah ke tempat ini, pulau Leebong ini termasuk wisata baru di belitung dan juga instagramable banget tempatnya. *walaupun agak sedikit mahal biayanya. 
Kita dijemput dengan kijang Innova yang sebenarnya memang sempit untuk 8 orang entah kenapa kita diatur penjemputannya dengan mobil ini, *untungnya 2 orangnya anak kecil, mungkin karena hanya pick up dan drop off saja, namun supir yang baik hati yang bisa melayani jika kita hendak mampir di suatu tempat yang searah jalan baik pergi maupun pulang.
Sebelum menuju tanjung Ruu, kita berkunjung terlebih dahulu ke Danau kaolin, tidak ada yang bisa kita lakukan disini selain berfoto, karena tempatnya Indah namun berbahaya, oleh karena itu dibuatlah pagar pemisah agar pengunjung tidak dapat mendekat ke danaunya. Tidak berlama-lama, hanya jepret sana sini dan langsung menuju ke pelabuhan tanjung Ruu.






Paket Pulau Leebong Rp. 475,000/orang ini termasuk antar jemput hotel, air mineral, makan siang, perahu private dari tanjung Ruu dan keliling pulau dengan perahu sebelum sampai untuk makan siang di pulau Leebong, dan bebas bermain olah raga air di pantainya, biaya ini tidak termasuk tips guide di pulau nanti dan tips supir perahu.
Sebelum sampai di pulau Leebong kita dibawa berkeliling dan berhenti di beberapa pulau di sekitarnya, pulau pasir dan 1 pulau yang gw lupa namanya. kita sempat bermain2 sejenak di pulau-pulau ini sambil berfoto-foto tentunya.

Tiba di Pulau pasir








Tiba di pulau Leebong kita disambut oleh crew2 kepulauan, setiap rombongan diberikan 1 crew untuk melayani dan menemani kita selama keliling pulau. *percaya deh mereka canggih loh dalam mengarahkan gaya untuk berfoto ala2 3D gitu, begitu sampai kita menyusuri hutan dan jalan setapak terlebih dahulu sebelum kita sampai di restoran dimana kita akan menikmati makan siang disini.







Pulau Leebong adalah pulau milik pribadi yang dikembangkan menjadi tempat wisata, kita bisa saja bermalam disini karena disediakan berbagai resort dengan harga yang bervariasi, bisa juga kita menyewa tenda yang disediakan oleh pengelola.
Pulaunya bersih dan rapih, apik dan pantainya bagus, karena pulau dimiliki oleh swasta jadi terlihat lebih rapih tertata dan bersih dan pengunjungnya juga tidak terlalu banyak, mungkin karena bulan puasa juga sih. 
Di pulau ini kita menghabiskan waktu hampir setengah hari dan puas banget menikmati dan bermain2.
Terutama Cireng dan Mat, mereka sangat antusias sekali terutama Cireng, ini bocah perempuan berani main2 di air padahal baru pertama kalinya ia bermain2 di pantai dan laut sungguhan. 
Melihat anak-anak berlarian dan bermain kita sendiri yang lelah hanya dengan melihatnya saja, tidak ada kata cape walaupun keringat sudah membasahi mereka dan kulit mereka yang hampir gosong terjemur matahari. *lihat nanti malam diwaktu mereka tidur baru terlihat sebenarnya kalau mereka cape karena pasti tidurnya tidak tenang.
Selesai makan kita bersantai sejenak dan berfoto di rumah pohon dan setelah itu kita dibawa berkeliling pulau, ke sisi lainnya pulau yang terdapat pantai yang indah dan bagus banget.









Kembali menyusuri jalan setapak mengikuti mas-mas yang akan memandu kita menuju pantai yang terletak disisi lainnya pulau ini dan tempat yang katanya bagus baget untuk berfoto. dan benar saja Pantainya memang bagus dan cakep untuk foto2. 
Di pantai ini ada sebuah bar tempat menjual minuman dan harganya juga tidak terlalu mahal.








Modelnya agak sedikit tambun hehe
Setelah puas berfoto kita kembali ke tempat lokasi tempat tadi kita makan makan siang, disitu di pantainya disediakan fasilitas untuk untuk bermain di pantai dan di air, seperti canoeing, floating board, balon pelampung ataupun hanya foto2 sampai puas dan lelah. 
Puas banget hari ini kita bermain air di Pulau Leebong.





ada yang salah dengan gambar ini...
Rick... nyantai bener
hahaha


engga di endorse.. 
                                     
Mas-mas Guidenya yang creatip mengambil poto.
sudah sore tidak terasa
Hari masih terang ketika kapal yang membawa kita kembali tiba di tanjung ruu, sebelum kembali ke hotel kita minta ke supirnya untuk mampir ngopi2 cantik sebentar di KongDjie Coffe ejak 1943 *S nya hilang. gw suka banget sama ice coklatnya, uenak bgt. 
Masih ada sedikit waktu sebelum kembali menuju Hotel kita mampir untuk makan malam di Mie Belitung Atep *sayangnya beberapa dari kita ternyata tidak begitu suka dengan mie kas belitung ini.







Sukses hari ini sampai di Hotel kita langsung tidur untuk besok hari kita hopping island ke Pulau Lengkuas.

Day 3 : 
  • Hopping island (Pulau Lengkuas dan makan siang di pulau kepayang) 
  • Pantai Tanjung Tinggi 
  • kembali ke Toko OK *Lagi untuk belanja oleh2. (Toko OK rekomended banget karena harganya yang jauh lebih murah dibanding dengan toko oleh2 lainnya).
Rasanya kok berbeda point keberangkatan hopping island diwaktu kita berangkat menuju Pulau lengkuas 5 tahun lalu dengan yang sekarang atau pantai yang berbedakah. 
Tahun 2013 kita naik motor menuju tanjung kelayang yang masih sepi jalannya dan hanya ada 1 warung tempat menitipkan motor selain itu tidak ada apa2 lagi, namun sekarang di pantai ini terlihat lebih ramai warung dan lebih banyak perahu2 dan  lebih luas ya. atau waktu itu dari sisi yang berbeda, oh well yang penting hari ini kita berangkat dengan kapal private menuju Pulau Lengkuas dan pulau2 lain disekelilingnya. 
Seperti biasa kapal akan membawa kita mendekat ke pulau burung berlayar dan kita dapat berfoto di depan pulau tersebut dan setelah itu ke pulau pasir, dan snorkling sejenak sebelum akhirnya kita sampai di pulau lengkuas. 
Gw sangat terkejut waktu sedang snorkling bersama suami, melihat Cireng yang akhirnya berani mengikut kita nyemplung ke laut dan ia sangat menikmati pula berenang dengan baju pelampungnya sambil ngasih makan ikan2 yang berenang2 di sekeliling kita. biasanya anak2 agak takut.  
Di pulau Lengkuas sekarang pun sudah ada juga beberapa warung menjual minuman dan kelapa serta makanan seperti indomie, gorengan dsb, mampir sejenak di warung tersebut dengan memesan kelapa utuh seharga Rp.25,000/perbuah kelapa. 
Selesai minun air kelapa, kita menyusuri pulau sambil foto2 dan menikmati teriknya siang itu. FYI sekarang kita tidak boleh naik ke atas menara lagi demi pemeliharaan menara tersebut, karena mungkin pengunjung bisanya hanya merusak, boleh saja naik akan tetapi syaratnya banyak banget jadi kali ini kita tidak naik ke menara. *untung sudah pernah.
Puanas dan puas berkeliling dan berfoto di pulau Lengkuas, selanjutnya adalah makan siang dan kita kembali ke perahu yang akan membawa kita menikmati makan siang di pulau lainnya yaitu Pulau Kepayang, sebuah pulau yang tidak berpenghuni dengan pemandangan pantai yang indah dan pasir putihnya yang halus. 
Tidak rugi membayar 1 orang 50rb an karena makanannya enak, juga tersedia fasilitas kamar mandi untuk kita membersihkan diri sebelum kembali ke Tanjun pandan. 














Makan siang sudah, membersihkan diri sudah dan kita siap kembali kembali ke Tanjung Kelayang dan setelah itu kita akan menuju ke pantai Tanjung Tinggi, pantai tempat shooting film laskar pelangi itu. Pantai hari itu ramai. karena air laut sedang pasang jadi kita meloncati bebatuan untuk menuju ke sisi pantai yang satunya lagi dan karena gw berbadan besar sudah tidak sanggup lagi deh meloncati bebatuan2 itu hiks hihi. Jadinya gw dan Nu2 hanya duduk2 saja sementara yang lainnya menyusuri  bebatuan dan menikmati pemandangan di sisi lainnya pantai tanjung tinggi. 
Setelah selesai semuanya kita kembali naik ke mobil dan kembali ke hotel namun sebelumnya kita harus kembali ke toko OK untuk belanja oleh2, awalnya kita dibawa oleh pak supir ke toko oleh2 lainnya yang memang tempatnya lebih bagus, nyaman dan lebih luas, kalau dibali itu seperti itu toko Krisna *lupa gw namanya, akan tetapi ternyata melihat harganya lumayan jauh berbeda lebih mahal dengan toko OK, jadi kita meminta sopir untuk kembali ke toko OK dan melanjutkan belanja oleh2 disana. *enaknya kita jalan sendiri seperti ini.





Sayang sekali ya backgroundnya ada tangan jahil yang menulis di batu itu


tempat makan siang Tanjung Kepayang

Day 4 : 

  • Desa Laskar Pelangi
  • Tanjung Pandan - Jakarta

Belum ke Belitung jika kita tidak  mengunjungi desa laskar pelangi.
dan melipir sebentar ke daerah dekat situ untuk foto2 lagi.
Hari ini hari terakhir kita di pulau ini sebelum kembali ke jakarta dengan pesawat sore hari, setelah sarapan sekaligus check out dari hotel, membawa koper kita karena kita dijemput kembali oleh mobil Hiace untuk menuju desa laskar pelangi sambil makan siang diperjalanan dan langsung menuju airport.


Suami gw bilang salah bendera wkwkwk..





ada yang lagi bete gak tau kenapa nih





Emak2 banyak gaya
Demikian lah cerita perjalanan emak2 dan keluarganya di Belitung. semoga bermafaat untuk yang membacanya.



Biaya-Biaya untuk Transport dan paket makan yang dikeluarkan adalah sebagai berikut : 
Day 1
Transport Airport tanjung pandan ke Maxone Hotel adalah Toyota Hiace, dengan harga Rp. 250,000.- *hanya drop saja, 
Hotel ke Akaula resto kita menggunakan 2 Taxi PP Rp. 50,000/taxi (Telp taxi bisa minta di  receptionist Hotel)
Day 2
Paket Pulau Leebong - Rp. 475.000/Pax (All in - Makan, transport, boat, mampir ke danau Kaolin, Kongdjie dan Mie Belitung)
Day 3 :
Sewa Mobil Hiace 1 Hari - 12 Jam Rp. 1,100,000
Sewa Perahu untuk Hopping Island + Life Jacket Rp. 700,000 +
8 pax makan siang di Pulau Kepayang Rp. 560,000 
Day 4 :
Sewa Mobil Hiace 1 Hari - 12 Jam Rp. 1,100,000
Desa Laskar Pelangi & Airport