Hainan, China Trip with tour Group 15-18 December 2019 _Sharing pengalaman

Pernahkan saya berkata bahwa saya tidak akan mau lagi join tour grup, OH YAAA Pernah haha, saya menjilat ludah sendiri *huuuu.
Bersyukur saya bekerja di perusahaan yang masih memberikan kesempatan kepada karyawannya untuk berjalan-jalan menikmati dunia luar selain dunia pekerjaan, di akhir tahun 2019 kantor memberikan kesempatan kembali kepada kita untuk berjalan2 keluar negeri lagi, pilihan jatuh pada suara terbanyak pada 2 pilihan destinasi yang diberikan kantor yaitu 
1. Kuala Lumpur, Malaysia
2. China Surprise (tempat dirahasiakan awalnya).
Term nya yang masih sama dengan trip ke Bangkok tahun lalu, bahwa outing/liburan ini tidak full gratis, baik itu cuti yang akan memotong cuti tahunan maupun biaya, karena 50% dari biaya akan ditanggung oleh masing2 karyawan dengan keringanan pemotongan gaji selama 1 tahun *cicilan.
Pada saat  voting dilakukan hanya 2 (Salah satunya gw)  diatara 12 karyawan *Cuma sedikit karyawannya yak. memilih  kuala lumpur sebagai destinasi, 10 orang memilih destinasi “Surprise China”, kenapa gw memilih Kuala Lumpur ?
1. Jarak, Karena Kuala Lumpur lebih dekat. Durasi tour 4 hari 3 malam, lebih nyaman menurut gw adalah kuala lumpur yang jarak tempuh hanya 2 jam dari Jakarta, karena selesai tour esoknya langsung masuk kerja tidak ada waktu untuk istirahat. Sedangkan “China Surprise” pastinya lebih jauh dengan waktu 4 hari 3 malam, dipotong perjalanan 5-7 jam itu sangat melelahkan. Otak gw langsung berputar dalam 4 hari 3 malam tidak  mungkin kita ke Beijing atau Shanghai apalagi ke Hangzhou atau Huangshan, hehehe, karena untuk kesitu biaya yang dikeluarkan tidak sebanding dengan jumlah hari yang ditawarkan kantor selama 4 hari 3 malam. *belum terpikir Hainan. 
2. Biaya, membutuhkan sedikitnya 2,5 jt – 5,5 juta hanya untuk tiket pesawat ke tempat2 yang gw sebutkan diatas, karena harga tour yang ditawarkan kantor total hanya 4 juta rupiah, ke china bagian mana dan bagaimana bisa harga murah begitu? merupakan tanda tanya gw yang terbesar.  
3 Itu China loh, gw takut ikut tour akan scam yang akan terjadi dan banyak terjadi pada peserta tour karena mendengar dan membaca2 cerita2 dari teman2 lainnya yang sudah pernah ikut tour group ke china, oleh karena itu mereka menjual  harga tour sangat murah dan juga paksaaan2 dari tour leader maupun toko2 untuk membeli productnya. 
Alasan-alasan inilah yang membuat gw lebih memilih KL daripada China.
Apa saja yang kita lakukan di trip ini dan ngapain aja akan gw ceritakan di blog ini.
Day 1 Jakarta – Haikao 
Sehari sebelum perjalanan barulah kita dibagikan itinerary dan informasi hotel, kita terbang dengan SRIWIJAYA AIR Charter. Dan hari itu juga Bos Besar menghampiri kita karyawannya satu persatu, ada juga yang dipanggil memberikan sejumlah RMB untuk kita jajan, dengan wajah Sumringah dan senyum yang paling manis, gw berkata "Terima kasih Boss"
Informasi mengenai cuaca dari Tour Leader yang katanya sedang dingin di Hainan membuat teman2 kantor gw sedikit heboh dalam mempersiapkan pakaian yang dibawa, buat gw sih kalau suhu belum dibawah 10C maka gw akan membawa pakaian seperti biasa saja hanya ditambah jaket tipis, *karena gw orangnya gerahan hee. Ternyata tiba disana jaket tipis gw tidak terpakai sama sekali haha, Tour Leadernya agak berlebihan ya, oleh karena itu lebih baik cek sendiri di google agar kita tidak salah kostum.  
Sebelum berangkat ke China jangan lupa mendownload VPN di HP, jika kamu hendak menggunakan apps WA, IG, FB, Google, youtube  dan teman2nya, 2013 lalu waktu gw di sana semuanya masih bisa dibuka, apalagi jika kamu mau tetap mau eksis di social media, download beberapa VPN provider karena ada beberapa VPN tetap tidak dapat digunakan di China, seperti saya mendownload, Thunder, Turbo, Tunnel Bear, Wiscribe hanya untuk menggunakan WA dan hanya 1 yang bisa klu ga salah yang Thunder tapi ada juga yang bisa Turbo.
Perlu diketahui bahwa dua minggu sebelum keberangkatan, paspor kita dikumpulkan dan diserahkan ke tour agent, agak kurang nyaman buat gw yang jarang banget ikut tour group memberikan paspor gw kepada orang lain walaupun itu travel agent, karena jika itu destinasi Hainan maka tidak perlu VISA untuk kita warga Negara Indonesia yang berkunjung ke Hainan dengan tour group, untuk apa mereka perlu mengumpulkan paspor kita 2 minggu sebelumnya? katanya sih untuk keperluan check in, okelah kalau begitu. *tapi 2 minggu sebelumnya haha *tetep.
Dengan ijin suami, pagi jam 9 kurang gw diantar ke tempat halte bis JAC di Internmark BSD, untuk naik bis menuju airport soekarno hatta. 
Bus JAC berangkat setiap 1 jam sekali dimulai dari jam 6 pagi, padahal pesawat kita adalah pesawat jam 2 Siang, entah kenapa Tour Leader menyuruh kita berkumpul jam 10 Pagi.
Tiba di bandara, paspor dikembalilan kepada masing2 kita bersamaan dengan boarding pass, *akhirnya paspor kembali ke tangan gw dengan sampul logo besar dari tour agentnya, kita diminta mengumpulkan koper untuk dibantu oleh mereka melakukan check in bagage di Soekarno Hatta. 
Setelah semua itu selesai kita menunggu sebentar sampai akhirnya kita menerima kabar bahwa pesawat kita akan delay *udah diduga sih haha.
Pesawat Sriwijaya air charter, dengan ruang duduk yang sempit membawa kita menuju hainan dengan jarak tempuh sekitar 5 jam perjalanan, Puji Tuhan, tiba dengan selamat dan mulus di Bandara Haikou, Hainan-China, melewati petugas imigrasi Hainan yang berwibawa dengan seragam hitamnya, dilihat2 mereka semuanya berkulit kuning dan bertampang mirip2 dengan Huang Xiao Ming dari jauh wkwk, keamanan amat ketat *mungkin karena tidak pakai Visa kali ya.
Sekeluarnya kami dari bandara, kami semua ber 12 orang berkumpul dan bergabung bersama dengan grup lainnya, jumlah total adalah 42 orang naik kedalam sebuah bis besar yang  nyaman, tempat duduk besar dan bersih, hari pertama kami masing2 belum mengenal dan ngobrol satu dengan lainnya.
Diperjalanan menuju Hotel, kami semua diminta untuk mengumpulkan kembali PASPOR ke Tour Leadernya. Mereka berkata lebih aman disimpan oleh mereka *katanya. *kurang nyaman menurut gw, katanya supaya kita tidak kehilangan paspor kita saat mengikuti tour. *gw kok malah lebih takut paspor gw hilang ditangan mereka yak, setelah berdebat sedikit tapi apa daya akhirnya gw mengalah dan memberikan paspor gw kepada mereka. Mungkin alasan lainnya agar kita tidak kabur dari tour kali, jadi selama 4 hari 3 malam kita tidak pegang paspor, berbeda dengan tour di Bangkok, paspor dipegang masing2 oleh kita. 
Seperti sudah gw duga sebelumnya bahwa kita akan tiba di Hotel Baohoa Harbour View malam hari. Hotelnya lumayan bagus bintang 4 menurut info dari Tour Leader Mr. APO *sebut saja. 
Oh iya Tour Leadernya ada 2 orang yang 1 orang asli orang Hainan yang bisa bahasa Indonesia sedikit dan berbahasa Inggris lancar dan yang 1 berasal dari Indonesia. 
Waktu menunjukan sudah hampir jam 10 malam ketika kita tiba di hotel dan belum makan malam. 
Makan malam tidak disediakan dari tour dan letak hotelnya pun kita tidak tau dimana, karena disekeliling hotel tidak tampak keramaian ataupun tempat makan bahkan minimarket. Dan gw sudah lelah untuk mengexplore sekeliling hotel karena perjalanan dari jakarta sejak pagi hari.  Bos yang berbaik hati memberikan kita makan malam di restaurant yang ada di hotel yang sudah mau tutup dengan menu all you can eat alakadarnya *sudah banyak yang habis dan harganya mahal, karena lapar akhirnya makan juga setelah itu, kita memilih untuk tidur karena besok pagi jam 8 kita sudah harus checkout dan siap dengan barang2 kita menuju Sanya *huffttft nasib anak angon wkwk.

Mengisi perut dan menunggu pesawat delay




TIba di Haikou
Day 2 Haikao - Sanya  (Toko Obat, Ancient Street, Desa Bali & Option tour Walking Street)
Jam 6 sudah morning call, sarapan jam7 dan jam 8 kita sudah akan cus ke Sanya, sementara tidur belum enak, inilah resiko perjalanan dengan menggunakan tour. Selesai sarapan kita membawa barang kita ke bus dan perjalanan dimulai. 
Di dalam bus Ko APO mulai bercakap2 dengan kita, berusaha menerangkan tentang Hainan dan juga berjualan serta memuji2 khasiat obat china ya memang dia juga salesnya hehe. Tempat pertama yang kita kunjungi adalah 
Toko Obat, Pertama2 sekali kita satu bis dibawa mengunjungi Toko Obat yang katanya obat berkhasiat menyembuhkan semua penyakit yang terletak di basement hotel Sheraton, kita dikumpulkan di satu ruangan diminta untuk meletakkan kaki di dalam alat pijat yang berisi air yang lama2 hangat dan diminta menunjukkan telapak tangan kita, seorang dokter *katanya menerangkan bagaimana hidup sehat sambil kita duduk dan merendam kaki, ketika kita sedang mendengarkan dokter berceramah mengenai kesehatan, kita sudah dikelilingi oleh banyak petugas2 medis *katanya  yang siap mengintai dan *memangsa kita, 15 menit mendengarkan pak dokter ceramah, setelah itu, satu persatu di datangi oleh petugas2 yang sudah berdiri di sekeliling kita tadi dan mereka yang ditunjuk tersebut dituntun menuju ke ruangan lain. 
Mungkin wajah gw bukan wajah orang ber"uang" jadi Puji Tuhan gw selalu dilewatkan atau mereka bisa membaca raut wajah gw yang sudah ada tulisan "Tidak tertarik" wkwkwk, jadi tidak ada satupun dari petugas2 disana yang mendekati gw dan ada juga beberapa orang lainnya, jadinya gw dan beberapa teman gw kabur keluar dan berfoto2 di halaman hotel Sheraton. Selama sekitar 1 jam lebih kami tertahan di tempat ini, satu persatu orang dari group kami kembali menuju ke bus dan bercerita pengalamannya bersama dengan petugas2/sales obat tersebut ada yang balik membawa bungkusan kecil, ada juga yang menenteng bungkusan besar, ada juga yang bete karena merasa dipaksa sampai kartu  kreditnya di ambil, dari sinilah kami satu group besar mulai berbincang2 berbagi pengalaman masing2, dari sini kita dibawa melihat kota tua.









Cultural/Ancient Street Tempat ini mirip kota tuanya Jakarta, Senado Squarenya Macau atau Christ Churchnya Malaka, terdapat bangungan2 tua, cukup menarik, andai saja banyak waktu, gw mungkin betah untuk mengeksplore tempat ini, waktu yang diberikan di tempat ini hanya 15 menit saja jadi  gw tidak bisa cerita banyak tentang tempat ini dan tidak sempat berjalan2 lebih jauh, disini kita hanya berfoto dan setelah itu go go. yah nasib ikut tour, gw beruntung sempat menemukan street food yang menjual aneka gorengan ayam dan iga babi yang uenaakkk. Sayang lupa foto hehe. selanjutnya kita akan pergi ke Desa Bali.







Sebelum menuju Desa Bali kita dibawa makan siang terlebih dahulu ke sebuah restoran yang menurut gw makanannya biasa aja,  jadi selama tour di Hainan kita akan dikasih makan setiap hari baik makan siang maupun malam dengan menu yang hampir sama seperti poto2 dibawah ini, gw tidak banyak mengambil foto makanan2nya. 
Satu kali makan malah ada makan malam yang sama sekali tidak ada daging wkwk kita disuruh jadi vegan semuanya kata teman2 grup lainnya yang ngedumel saat makan.
Pantas saja banyak orang bilang makanan di china gak enak ya karena inilah, padahal.... enak klu kita mau ekplore sendiri tempat2 makan lain.
Makan Siang

Bir ini juga selalu ada pada meja makan tempat kita makan
Makan Malam menu hampir sama
Desa Bali, Sungguh sesuatu yang aneh menurut gw, jauh2 ke China untuk melihat2 kebudayaan Bali, melihat tarian Indonesia, menyanyi lagu Indonesia di desa Bali yang ada di china. Namun yang berbeda disini pertama-tama kita digiring terlebih dahulu ke sebuah ruangan besar didalam2nya terdapat banyak produk2 yang terbuat dari bahan dasar kelapa, seperti kopi kelapa, coklat kelapa, permen kelapa, jelly kelapa *belanja lagi, harganya sih lumayan tidak terlalu mahal sekitar 25 - 100 RMB tergantung kemasan dan berat, karena kopi kelapa dan permen kelapanya enak jadi gw membeli masing2 1 bungkus untuk oleh2 buat gw sendiri. 
Desa bali ini ada karena migrasi dari orang2 yang dulunya tinggal di Indonesia dan kembali ke China dan menetap disana. gw suka tamannya saja mengingatkan gw kalau sudah lama gw gak ke Bali jadi pengen ke Bali haha, hujan cukup deras, membuat malas berkeliling desa ini, malah kita digiring lagi untuk menonton pertunjukan tari Bali yang sebenernya biasa aja. 
Disini kita hanya menghabiskan waktu sekitar hampir 1 jam saja.











Untung ketemu ini lumayan enakkk




Sanya Walking Street, Perut sudah diisi, sudah melihat2 desa Bali, kita kembali  ke bis menuju ke Sanya, di bis Koh APO si tour leader bercerita panjang lebar, berjualan tour yang sedikit memaksa kita2 untuk membeli opsi2 tour yang ada, sementara untuk kita ber 12 kalau tidak ada komando dari bos kita tidak ada yang bergerak apalagi mengikuti opsi2 itu dengan harga sekitar Rp.500,000 an, ah males buat apa, mending langsung ke hotel aja., sayang nya tidak ada opsi kembali ke hotel *kalau ada gw akan tunjuk jari tinggi. 
Koh APO juga berjualan makanan2 ringan dengan harga lumayan juga tidak terlalu mahal *Aji mumpung nih orang.
Kita akhirnya memilih opsi ke Walking Street dengan harga Rp, 160,000 perorang atau setara dengan RMB.80 dan kita di drop di pusat perbelanjaan macam orchad road singapore *WHAAATTT?**&*, dilepas disini selama 1 jam. gw bengong sebentar untuk di drop kesini kita bayar 80RM woaaa, kenapa gak balik kehotel aja dan kesininya naik taxi sendiri bisa lebih puas. huh.
Hari ini kita banyak habis waktu di bis, perjalanan dari Haikou ke Sanya lumayan jauh dan memakan waktu, tiba di shoping street sudah malam gw langsung menuju MINISO toko yang menjual aksesoris. Gw suka berbelanja di MINISO diluar Indonesia karena harganya lebih murah dari MINISO yang ada di Jakarta.







Setelah dari sini kita check in di hotel Sanya Quoxi Hotel sudah jam 10 malam, entah kenapa kita pada lelah padahal kita hanya kebanyakan menghabiskan waktu di dalam bis. 
Hotelnya biasa saja malah agak kotor, di lobbynya terdapat banyak toko oleh2 yang lumayan murah, bisa jadi opsi untuk belanja oleh2. melihat2 sebentar gw ketemu dengan magnet dan shoot glass yang gw bawa pulang untuk menambah koleksi pajangan di rumah gw.
Malam itu sebelum tidur gw dan beberapa teman sempat berjalan-jalan melihat2 di sekeliling hotel untuk membeli minuman dan menemukan banyak tempat menarik, hanya saja gw belum menemukan 7-11 atau family mart disini.
Kembali ke kamar langsung istirahat untuk kembali dijemput besok pagi, hanya saja kali ini kita dijemput agak siang jam 9 pagi dan tidak perlu check out yipeeee.


Melihat ini di China membuat gw berpikir, di China negara Komunis yang kita benci saja, gw melihat ada pohon natal terongok cantik dimana-mana, sementara di Indonesia masih meributkan ucapan selamat Natal.
Day 3 - Sanya ( Hotel Tree, Pantai Dadong, Kwan Im statue, Latex store)
Sarapan di hotel ada di 2 lantai, biasanya lantai 2 ada menu babi dan lantai 3 nya tidak ada menu babinya, koh APO suka ketuker2 nyebutnya haha, agak membuat teman2 kita yang muslim harus berhati2 dalam memilih menu. 
Tujuan pertama hari ini adalah melihat hotel Pohon bukan maksudnya hotel di atas pohon melainkan hotel yang berbentuk pohon2 yang berdiri tegak rapi dan apik memang melihat ini membuat kita berdecak kagum pada arsitektur nya. Kita disini hanya foto2 dan langsung kembali ke bis untuk perjalanan selanjutnya menuju Pantai Dadong.






Pantai Dadong sepertinya kalau ikut tour itu cuma seperti ini, "ini loh pantai, silahkan foto2 trus kembali lagi ke bus" Jah itu toh pantai nya  di Indonesia masih banyak dan lebih bagus loh.








Setelah ini kita dibawa menuju Patung Dewi Kwan Im, hari ini kita belum dibawa ke toko sampai sebentar sore drama akan kembali terjadi di Toko Latex.
Patung Dewi Kwan Im, sebelum masuk ke dalam kita semua disuruh berbaris terlebih dahulu yang rapi bak anak sekolah diperintah oleh gurunya untuk masuk kedalam, memang sih ini memudahkan petugas menghitung orang yang ada, lokasi wisata yang sekaligus kuil ini cukup menarik, pemandangan yang bagus dan lokasi taman yang lumayan luas untuk kita mengeksplore tempat ini ditambah hari yang sangat panas saat itu. 
Kita hanya keliling2, dan lumanyan diberi banyak waktu disini untuk berfoto di patung dewi kwan Im bagi yang beragama budha bisa juga bersembayang disini.












Setelah selesai semua kumpul kembali di titik temu yang sudah ditentukan. setelah dari sini group kita akan dibawa untuk makan malam dan setelah itu menuju toko LATEX.
Tiba di depan toko Latex, yang terletak entah dimana karena seturun dari bis kita di bawa ke tempat yang gelap dan naik lift menuju lantai atas, kok agak serem gitu yak, tiba di lantai 2 lift pun terbuka dan kita disambut hangat oleh pegawai2 toko latex yang sebagian besar pandai berbahasa indonesia. Seperti biasa sebelum masuk kedalam kita semua disarankan untuk ke toilet lebih dulu. hmmm senjata kabur ke toilet sekarang rupanya tidak dapat dipakai untuk kabur dari dalam toko.
Selesai dari toilet kita start room tour terlebih dulu, lalu kita semua kembali dikumpulkan di dalam satu ruangan untuk mendengarkan ceramah tentang keunggulan produk latex, ceramah dan presentasi nya disampaikan cukup  menarik, si presenter mengambil contoh2 dalam mencoba produk dari kita yang hadir, tidak sedikit membuat sebagian orang yang didalam ruangan itu tertarik untuk mencoba kasur maupun bantal latex.
Buat gw yang memang tidak berniat membeli kasur atau apapun itu yang harganya yang cukup ekstrim hahaha hanya bisa duduk mendegarkan semua sampai akhirnya kita semua di giring ke dalam ruangan dengan beberapa contoh tempat tidur dan bantal dengan dikelilingi oleh banyak sales yang sigap menghampiri kita. gw dan beberapa teman hanya berbaring aja disitu haha karena mau keluar dari ruangan itupun tidak bisa.  
Herannya banyak juga loh dari group kita yang akhirnya beli kasur seharga puluhan juta itu, gw membayangkan seandainya tidak ada yang beli produk ini bagaimana nasib kita ya.. mmm 
Waktu sudah malam ketika kita terbebas dari belenggu Latex, kembali ke hotel *thank GOD.  
Sekembalinya di hotel, malam ini kita niat harus berkeliling2 sekitar hotel untuk mencari kembali minimart atau tempat makan lokal, gw ke kamar sebentar untuk menaruh barang2 dan kembali berjalan2 sekeliling hotel bersama beberapa teman2 gw. 
Gw suka kalau berkunjung ke suatu negara itu mencari minimart karena disana gw bisa dapat mencoba beberapa snack lokal dan minuman botol lokal *kebiasaan bila traveling, tetapi kali ini gw tidak ketemu minimart jenis sevel atau family mart, hanya terdapat banyak toko kelontong diesebutnya di Indonesia, akhirnya gw cukup puas membeli di toko kelontong teh tarik lokal dingin dan enak banget yang 6 tahun lalu gw pernah coba.
Walaupun sudah hampir jam 11 malam, Sanya nampaknya masih sibuk, beberapa toko dan resto masih buka.
Malam ini kita sempat menikmati bakso di resto lokal yang direkomendasikan oleh Koh APO yang rasanya maknyus enaaakkkk banget.



enak pake banget




Buah Mangganya gede2 banget

Karena dengar pengumuman dari tour leadernya bahwa kita besok harus jalan pagi lagi huk.. tapi mumpung malam terakhir kita puass2 in jalan2 sendiri di seputar hotel dan kembali ke hotel untuk istirahat mengumpulkan tenaga untuk esok hari yang panjang sampai kita tiba di Jakarta.

Day 4 - Sanya-Haikou-Jakarta (Bamboo Charcoal Store, Desa Miao, Jade Jewelry Store)
Sedikit tebak2 akankah kita skip ke toko bamboo dan toko perhiasan, karena diawal hari terakhir ini seharusnya acara bebas. Sedih karena 2 toko tersebut wajib dikunjungi.
Kembali hari ini morning call jam 6 pagi dan sarapan jam 7 pagi dan kembali ke bus dan memulai perjalanan hari ini.
Pertama2 kita langsung dibawa ke toko Bamboo Charcoal yang modusnya sama seperti toko2 sebelumnya namun disini produknya lumayan dan tidak terlalu mahal, gw membeli odol bamboo charcoal yang ternyata ga enak *biasa pake pep****t hahaha dan sapu tangan handuk yang sekali cuci langsung kusam *nyesel untung murah. 




Selesai dari sini kita dibawa ke Desa suku Miao, disini lumayan menarik dan menambah pengetahuan tentang suku2 yang ada di Hainan dan banyak jajanan lokal, tempatnya bagus dan bersih, ditempat ini kita belajar tradisi suku tersebut bagainama penyambutan tamu, dan perkawinan suku dan juga ada pengantin dadakan wkwk.
Selesai berkeliling di akhir area biasanya ada pasar yang menjual beraneka makanan dan souvenier dan akhirnya gw ketemu bacang tapi lebih enak  bacang di jakarta sih menurut gw. 
waktu sudah siang setelah kita keluar dari sini dan hari ini kita gak dapat lagi makan siang jadinya bos gw yang baik mengumpulkan kita dan dikasih lagi uang untuk kita anak2 angon makan siang dan malam selama sisa di hari itu. *kamsia bu bos.






pengantin dadakan 



pengrajin perak


Setelah dari sini, gw pikir toko2 sudah selesai ternyata belum wkwk, menuju airport kata koh APO kita akan mampir di toko JADE wahhh ini dia ratunya.. akankah ada drama lagi disini yang ternyata drama nya lebih parah dari sebelumnya.
Sebelum sampai di Toko Jade, bus berhenti di rest area untuk memberikan waktu kepada semua peserta makan siang di tempat yang masing2 orang mau. namun tidak banyak pilihan makanan disini hanya ada 1 resto dan 1 food stall yang menjual aneka makanan jepang seperti takoyaki dan goreng2an, gw akhrinya ketemu minimart disini dan langsung kesana membeli Mie Cup yang bisa diseduh disana dan keripik kentang untuk makan siang sambil duduk ngemper di teras minimart itu *tidak disediakan meja maupun kursi. 
Hari sudah menjelang sore kita tiba di sebuah gedung yang nampak tidak terawat tapi dibagian atasnya terdapat toko JADE yang lumayan besar, bersih dan megah. seperti yang sudah2 kita di suruh ke toilet dulu dan sebelum masuk kita di sambut oleh "mba Ririn" *sebut saja. Mba Ririn yang masih muda cantik berkulit kuning memimpin grup kita dan menerangkan tradisi dan cara2 membuat JADE dengan bahasa Indonesia yang lumayan lancar, perhiasan giok di toko ini nampak bagus2 dan cantik2 banget, sebagai wanita pasti akan tertarik melihatnya. 
Ada drama yang sungguh2 terjadi disini yang membuat hampir semua peserta tour terjebak, sebagian tersadar sebelumnya dan sebagian tersadar setelahnya.

Mba Ririn lagi menerangkan

Pertama kita semua digiring ke dalam sebuah ruangan terbuka dan duduk berkeliling seperti meja meeting sambil Mba Ririn menerangkan beda giok asli dan palsu. Mba Ririn berkata kita semua relax saja dan minta tolong semua memperhatikan saya selagi saya menerangkan supaya "Bos" saya bisa melihat saya dan memberikan nilai bagus kepada saya, jangan kuatir tidak membeli tidak apa2 hanya saja minta tolong untuk memberikan raut wajah yang senang supaya "Bos" saya yang melihat saya melalui CCTV yang ada memberikan saya nilai yang bagus. alhasil membuat kita semua ketawa dan menenangkan mba Ririn kalau  kita akan membantunya supaya dia tidak dimarahin atau di nilai jelek oleh bosnya. 
Selagi mba Ririn menerangkan nampak lewat didepan ruang meeting, seorang anak muda berpenampilan menarik agak sedikit nyentrik dan jreng diantar oleh petugas dan menghilang. Mba Ririn berkata kepada kita semua kalau yang tadi lewat adalah "BOS" nya nanti kalau bos saya itu lewat lagi kita semua disini kasih senyum yang manis ya biar saya dapat nilai plus karena semua peserta puas dengan hasil kerja saya. 
Tidak lama setelah itu si "BOS" lewat lagi dan kita semua serentak dan kompak menyapa "Hai Bos" dan boss itu tersenyum kepada kita semua serta menghentikan langkahnya dan mengambil alih tempat mba Ririn, si "Bos'' ini intinya senang dengan kita semua yang ada disitu dan bercerita tentang  latar belakang kehidupannya, keluarganya pernah tinggal di Indonesia, berkesan rendah hati sekali orang ini. ia berbicara dalam bahasa Indonesia yang lancar namun sedikit pelo *istilahnya, bagaimana dia bisa sukses dan mempimpin beberapa toko Jade seperti ini, sambil beberapa kali dan sering mengangkat tangan dan melirik jam tangannya, katanya dia harus cepat2 pergi karena ada meeting namun dari tadi dia bilang mau pergi ia tetap disitu bahkan ikut menikmati suasana dan ia tidak pergi2 melainkan dia terus bercerita sampai2 kami semua dibuatnya terharu dan bangga sama "Bos" ini.
Lalu kata si Bos karena dia senang hatinya ia menyiapkan satu suvenier kecil untuk kita semua bawa pulang yaitu berupa liontin jade berbentuk kendi seukuran kuku telunjuk. Ia membagikan itu kepada kita semua dan mengajak kita berkeliling. *bos katanya ngejar waktu malah ngajak kita keliling toko. Kami dibawa ke satu tempat dan si bos mengeluarkan gelang jade katanya ini asli bla bla harganya 800 RMB menyuruh kita mendekat, karena terdorong salah satu teman gw latah tepat di muka si "Bos" yang terjadi adalah teman gw malah dikasih gelang seharga 800 itu satu buah GRATIS.. untung? klu gratis sih pasti hehehe, sekali lagi si BOS berkata karena hati saya senang makan gelang ini saya kasih harga RMB100 saja  buat para ladies... secara spontan semua wanita pada mengerubungi itu BOS dan mengambil 1 ada 2 dan rata2 wanita membelinya seperti kacang goreng, kecuali gw dan beberapa teman yang hanya diam senyum2, lalu semuaaaa peserta langsung mengerubungi etalase dan Jade yang ada di ruangan itu laku keras bak kacang goreng, ada yang beli sekaligus yang mahal juga, daaaannnn di BOS yang katanya ngejar waktu masih ada disitu ikut melayani kita.... ada  yang aneh??? Yes
Karena bosan, gw keluar dari tempat itu menuju bis dan di depan kumpul 1 anak muda dan 1 bapak2 dari peserta tour kita, gw menghampiri mereka dan ikut nimbrung pembicaraan. setibanya di situ gw langsung ditanya sama anak muda tersebut katanya mba merasa tadi SETTING-an gak? alias semuanya yang kita alami tadi hanya bohongan belaka sebagai strategi marketing tapi caranya luar biasa menipu banget. Gw jawab sedikit banyak iya, si mas2 itu bisa membaca sebenarnya dari awal tapi dia menikmati aja sama seperti gw tapi gw gak bisa membaca bahwa itu si BOS beneran bos atau sebenernya SALES, karena gw duduk dibelakang, tetapi si mas yang duduk didepan bisa membaca dari penampilan bukan bos kelihatan dari cara dia berpakaian,ikat pinggang dan sepatunya karanya biasa aja,, *orang beruang sih emang kelihatan dari sepatunya itu gw tau. hehehe dan hal itu dikonfirmasi sama grup sebelah *ada 2 group Bis yang datang saat itu, yang juga sama2 didalam toko tersebut yang juga mengalami hal yang sama persis dengan yang kita alami.. alamah satu bapak2 baru saja keluar dari grup kita bersama keluarganya setelah belanja banyak baru sadar katanya "kena lagi deh gw" wkwkwk tuh bapak emang dari hari pertama belanjanya banyak banget..
Setelah dari sini dijalan menuju airport ada menyesal dan cerita2, ada yang biasa aja, ada yang senyum2 karena menambah pengalaman, di airport keluar china pemeriksaan cukup ketat tidak seperti airport biasanya saat kita mau pulang, bahkan di Amerika pun tidak seketat di china. petugas disana nampak sangar namum lucu haha ada kejadian lucu karena gw, lupa membuang air dalam tumbler gw di antrian karena malas balik kebelakang lagi gw hendak membuang air sisa tumbler gw di tempat bundar yang memang terlihat basah, pas gw mau tuang petugas menghampiri gw dan berbicara dalam bahasanya dengan gaya tubuh dadah2, oh maksudnya gw gak boleh buang disitu, lah gw bingung donk clingak clinguk trus  botol gw langsung disamber sama dia, gw pikir wah masalah nih, lalu dia membawa botol gw ketempat sampah dan membuang airnya disana dan mengembalikan ke gw wkwkwk sambil senyum berkata dalam bahasanya kayaknya artinya begini "jangan buang disitu ya" sambil berteriak ke lainnya dan ada 1 mba2 yang mengatikannya dalam bahasa Indonesia dan gw dengan malu2 kucing senyum balik ke petugas tadi bilang Xie Xie om... *jangan kek gw.
so sekedar Tips 
China itu jika kita mau jalan2 dinegaranya lebih baik jalan sendiri aja ya jangan ikut Tour, karena waktu kita kebanyakan di dalam bis *negara besar jauh kemana2 dan di dalam toko. Toilet di China tidak sejijik yang dibayangkan kok tenang saja, kalau bau mah sudah pasti sedia masker kalau tidak tahan seperti saya, bawa tissue basah yang banyak dan tissue kering karena toilet tidak ada tissue.
Makanan di lokal resto dan jajanan percaya deh lebih enak pake banget karena kalau tour makanannya tidak enak.
Bawa uang cash yang cukup untuk makan dan transport dan oleh2 karena china tidak bisa pakai kartu kredit master ataupun visa di toko2 *2013 masih bisa *anehnya kalau toko2 yang tour group datangin kartu kredit master ataupun visa bisa di terima. Untuk tarik tunai ATM gw belum coba karena gw jarang ketemu logo2 cyrus, maestro jarang tapi gw belom coba dan gak bisa bilang tidak bisa nanti cari saja dari rekomen2 lainnya yaa.
Demikian cerita perjalanan 4 hari 3 malam di China semoga memberikan inspirasi bagi teman2 yang membacanya. God Bless