Traveling Tokyo, Japan – Layover 5 Days in Tokyo and Kawaguchiko, Japan (12 – 16 Des 2017) - What to do? _ Part1

Ana Air adalah salah satu perusahaan penerbangan terbesar milik negara Jepang selain JAL. Seperti biasanya rasanya sayang untuk melewatkan kesempatan untuk mampir sejenak dalam perjalanan pulang dari USA menuju Jakarta, dimana pesawat ANA Air akan transit/layover di Tokyo untuk kemudian melanjutkan kembali penerbangan dari Tokyo ke Jakarta. 
Seperti yang  pernah gw tulis di blog sebelumnya bahwa gw dan suami selalu memanfaatkan layover ini dengan baik karena gratis, memang sih akan menambah pengeluaran kita di penginapan namun dari sisi positifnya adalah menambah record traveling kita. Untuk layover kali ini kita hanya ambil 5 hari full untuk explore seputar Tokyo dan kawaguchiko saja *melihat Gunung Fiji wajib hukumnya.
Karena persiapan dan belajar sebelum traveling ini terlalu fokus ke USA dan semua energy sepertinya sudah terserap kesana, maka untuk trip ke Jepun ini tidak sedetail trip USA namun bukannya tanpa persiapan apa2. *ada hal yang membuat pengetahuan kita bertambah dari traveling independent adalah kita lebih banyak belajar mengenal suatu negara yang akan kita kunjungi.

Apa saja yang harus kita siapkan dari Layover Trip ini :
VISA, men-cek apakah negara yang kita singgahi ini perlu Visa atau tidak. Jepun adalah salah satu Negara yang mensyaratkan harus memiliki visa bagi warga Negara Indonesia yang hendak berkunjung ke negaranya walaupun hanya transit. 
Karena trip ini tujuan utamanya adalah USA transit di Tokyo, jadi syarat pembuatan visanya lebih mudah dari pada biasanya.
Syarat yang diperlukan adalah 
  • Asli Paspor 
  • Formulir applikasi yang di download di Webside Vfsglobal dan form itinerary.
  • Visa Negara Tujuan dalam  hal ini adalah Visa USA 
  • Copy KTP
  • Tiket Pesawat (Gw kasit print2an pesawat dari ANA)
  • Foto sesuai dengan ukuran yang mereka minta dalam persyaratan Visa (Gw Foto ulang Lagi dan tidak pakai foto waktu Apply visa USA karena apply visa usa bulan Mei/juni awal dan apply visa jepang di bulan oktober jadi sudah lewat 6 bulan, minta foto 6 bulan terakhir) 
  • Tambahan – Copy Voucher Hotel (Tokyo dan Kawaguchico)
  • Tambahan : Copy KK, Copy Akta nikah.

Proses visa ini tidak memakan waktu lama, visa gw disetujui. Tertulis pada itinerary/tiket pesawat, waktu transit yang akah gw habiskan di tokyo adalah setelah kembali dari USA namun alangkah baiknya mereka memberikan VISA multiple untuk 2 kali kunjungan transit paling lama 15 hari.

Virginia To Tokyo
Hari itu 12 Desember 2018, pesawat kami mendarat dengan mulus di Tokyo, setelah hampir 24 jam lebih diperjalanan kalau di hitung tanggal memakan waktu 2 hari lamanya dan tanpa tidur yang cukup, perjalanan ini amat sangat terasa melelahkan, tubuh ini serasa kaku seperti robot.
Kita keluar dari rumah mama bunga itu minggu 10 Desember 2017 pkl. 06.00 pm waktu Virginia, USA dan kita tiba di Tokyo hari Selasa 12 Desember 2017 pkl. 15.00 pm. *puff

10 Desember 2017 – Virgina – Washingtonn DC
Pkl. 18.00 Sore hari kami diantar mama bunga dan papa kumbang menuju terminal bus di Hampton untuk naik bus kembali ke DC union station. Perpisahan dengan adegan mama Bunga menangis karena anak cowo satu2nya akan pergi jauh. Setelah mereka kembali kita juga kembali hanya berdua saja menunggu di terminal bus Hampton yang malam itu tidak terlalu ramai.
Pkl, 19.15 Setelah menunggu sekitar 30 menit, bus Greyhound akan membawa kita menuju DC tiba (Agak telat dikit) 
Pkl. 19.20 tidak lama setelah meletakan koper di bagasi, bus berangkat, ternyata sang sopir bus nya seorang Wanita loh, sekitar 1 jam perjalanan kita tiba di Richmond turun dari bis dan menunggu bis Greyhound lainnya yang akan membawa kita ke DC.
Pkl. 21.00 tiba di Richmon, kita cuma bengong di terminal Richmond (tidak tidur) melihat orang lalu lalang sampai kita menaiki bus berikutnya yang berangkat Pkl.23.50, ada bermacam2 jenis orang di USA ini, menurut gw lebih bervariasi dari kostum, warna kulit dan kelakuan heee tapi so far terminal bus ini aman dan bersih, toiletnya juga bersih.
Pkl. 23.50 akhirnya setelah hampir 3 jam bus sudah standby dan kita penumpang siap2 mengantri untuk naik ke bus *ternyata banyak juga penumpangnya. Perjalanan menuju Washington Union Station akan memakan waktu kita2 1.5 - 2 jam dan Topi serta Travel Adaptor suami gw ketinggalan.

11 Desember 2017 – Washington – Chicago - Tokyo
Pkl. 02.00 an bis memasuki Union Station, DC. Pagi itu union station gelap dan  sepi, namun masih terlihat beberapa orang didalamnya. Turun dari bus kita langsung menuju toilet, didalam toilet gw mendengar ada yang mengeluarkan suara aneh seperti orang mengorok tapi bunyinya gak jelas dan lumayan kencang, nampaknya mungkin ada yang tertidur didalam bilik toilet hiiiii. 
Mampir ke MCD yang buka 24 jam di dalam union station untuk membeli kudapan sambil membuang waktu, karena di Mcd tidak ada tempat duduk lalu kita mencoba jalan ke ruang utama Union Station dan ternyata tidak ada tempat  untuk duduk juga karena sudah ada orang entah mungkin homeless yang tidur disitu.
Akhirnya kita menghampiri coffee shop yang masih tutup dan menarik kursi cafe yang ada disitu untuk duduk disitu, tidak lama kita duduk, kita dihampiri homeless minta uang dan kita juga melihat adegan seorang pemuda yang nampaknya mabok parah, dia berusaha sekuat tenaga untuk membuka pintu yang lumayan besar itu dan nampaknya tidak berhasil lalu ia nyangkut dipintu depan union station, DC,*entah ini adegan prihatin atau lucu, tapi membuat gw dan suami tersenyum2 saat itu melihatnya. *Union Station tidak aman ya untuk menunggu waktu di jam-jam seperti ini.
Pkl. 2.30 Am, setelah merasa tidak aman dan nyaman akhirnya kita memutuskan untuk mencoba langsung menuju  ke Reagen Intl Airport dengan memesan Lyft, semacam Grab Car.
Pkl. 03.00 Tiba di Reagan Airport dan ternyata Airport sudah buka dan Check in pesawat juga sudah buka chuy.. dari artikel yang gw baca mengenai review airport Ronald Reagen tidak aman itu salah besar.. (Kami waktu tiba langsung di Dulles Airport entah kenapa pulangnya tidak ada pesawat lgs dari Dulles ke Tokyo, melainkan kita harus terbang dlu dari Reagan airport ke Chichago – Tokyo).
Check in selesai dan masuk ke dalam airport dan gw tidak engeh kalau sudah melewati US border (ternyata system keamanan di sini di Negara maju tidak seseram seperti kita lihat di tipi, berbeda dengan system pemeriksaan di Tokyo yang sangat ketat) *padahal hanya transit pindah pesawat, walaupun transit tetap semua penumpang harus diperiksa ulang menuju ruang tunggu transit sampai buka sepatu dan ikat pinggang dan sebelum masuk pesawat pun ada pemeriksaan random lagi dimana koper kabin kita akan dibuka lagi, herannya suami gw yang kena dan gw lolos wkwk. 
Setelah melewati border langsung cari kursi untuk akhirnya membungkus badan gw dengan jaket dan tertidur lelap sesaat.
Pkl. 07.30 tiba waktunya kita boarding dengan untuk terbang ke Chicago dengan raut muka bantal, sementara penumpang lainnya baik wanita dan pria semuanya berpakaian rapih dan mengenakan Jas, muka freshnya, nampaknya mau meeting mungkin ambil pesawat paling pagi.
Pkl. 10.00 Tiba di Chicago Ohara internatioanl airport, dari atas waktu landing terlihat timbunan salju, mungkin seemalam hujan salju, dan rupanya penampakan airport ini tidak semewah yang gw pikirkan, nampak seperti terminal bus aja wkwk atau mata  gw yang masih ngantuk, bentuk airportnya hanya hall dan lurus saja dan non karpet *tumben. 
Pkl 14.55 + 1 (Keesokan harinya) dari Chicago ke Tokyo,  Terima kasih Tuhan, finally pesawat dengan mulus mendarat di Tokyo Narita Intl Airport. Huff....

12 Desember 2017 - Tokyo
Sekitar hampir Pkl. 15.00 sore kita landing di Narita Airport, karena letih lesu kita berjalan mengikuti arus penumpang lainnya yang satu pesawat dengan kita dan setelah antri lama di line tersebut, kita baru sadar kalau ternyata barisan yang kita ada didalamnya adalah antrian untuk pindah pesawat wkwkwk dengan malu kita keluar barisan, *mungkin mata sama otak belum nyambung wkwk, untung belum sampai ke bagian dalam klu gak berabe dah.. *transit pesawat screening nya masih ketat di Jepang beda sama waktu pindah pesawat di Chicago dari Reagan Airport yang tidak ada pemeriksaan sama sekali.
Melewati Imigrasi Jepang antrian sangat panjang dan berliku2 namun cepat karena banyak petugas yang siaga, sebelum ke counter nya kita melalui petugas yang mencek apakah dokumen kita sudah lengkap baru setelah itu kita ke counter imigrasi yang akan memberi kita sticker kedatangan, sudah begitu sajah lalu gw dan suami berjalan menuju baggage claim untuk mengambil koper2 kita, semoga tuh koper sampai dengan aman disini.
Ternyata koper kita sudah duduk manis di pojokan hihi *akibat lama tadi salah ngantri. 
Kita berdua TIDAK MEMBELI JR Pass atau JR Wide pass, karena setelah melakukan survei dan cek sana sini kita memutuskan untuk hanya memakai PASMO atau SUICA saja, karena trip layover 5 hari ini kita hanya akan tinggal di Tokyo dan Kawaguchiko saja, tentu saja karena JR pass lebih Mahal harganya dan untuk trip hanya 5 hari.
Dari Narita ke Tokyo, Gw dan suami memutuskan untuk naik bus karena harganya lebih murah dibandingkan dengan naik JR, untuk membeli tiket bus di dalam airport sebelum keluar ada byk counter pembelian tiket bus, kereta dll. 
Di Jepang hari pertama dan baru pertama kali gw mengijakkan kaki gw di Tokyo, gw mengalami pengalaman yang tidak enak sehingga gw berpikiram bahwa orang jepang semua jutek2 wkwk *penting banget org2 di front line suatu negara itu bersikap sehingga ketika kita tiba di negara tersebut kesannya baik.
Ceritanya gini waktu gw mau beli tiket bus di salah satu counter yang ada di airport, biasa lah kan pertama gw bilang ke petugas loket kalau tujuan gw ke Tokyo station, petugasnya tanpa senyum langsung menyebutkan sejumlah angka, gw lupa berapa, klu gak salah sekitar 1000Yen per orang dan gw mengeluarkan uang gw dan memberikan uang itu dengan tangan gw langsung ke orang itu, dan orang itu bukannya menerima uang gw namun dengan kasar dia mengetuk nampan kecil yang ada di depan mejanya dan karena ini pengalaman pertama gw di Jepang gw tidak tahu kalau kita harus menaruh uang kita atau kartu kita untuk membayar di nampan kecil itu. *biasanya ada di setiap counter kasir *dalem hati gak usah gitu kali Mas biasa aje. Karena kesel, gw juga menaruh uang gw di nampan dengan suara juga, dan tanpa bicara apa-apa, gw ambil tiket, uang kembaliannya dan pergi.
Setelah pengalaman itu selebihnya gw mau mengacungkan jempol untuk semua service di Jepang, nomor 1 deh kecuali petugas tiket bus di counter tadi. 
Tiba di tempat tunggu busnya, petugas menyambut koper kita langsung diberi tanda, oleh petugas koper kita diatur dan disusun di dalam bagasi Bus.
Perjalanan ditempuh dalam waktu 1 jam lebih. karena agak tersendat sedikit, hari sudah agak gelap ketika kita tiba di depan tokyo station dan kita tidak tahu itu dimananya Tokyo Station wkwk, karena gw tidak melihat stasiunnya, ternyata bus tidak berhenti didalam Tokyo stationnya *masih kebayang terminal bis di USA, wajah bingung, dan tubuh lelah jadi agak teller karena kebayang tempat tidur wkwk sambil geret2 koper besar, malam itu kita hanya berjalan mengikuti penumpang lain nya dan akhirnya sampai juga di suatu tempat seperti mall yang amat sangat penuh orang. kita berjalan terus sampai menemukan peta, *peta mana peta, *bukan peta MRT. Tujuan kita adalah Ryogoku Station tempat dimana hotel kita berada.
Waktu kita lagi kebingungan ditengah kepadatan orang2 yang hilir mudik *sumpah ruame banget namun lalu litas orang berjalannya sangat cepat sehingga jika kita berhenti ditengah pasti akan tertabrak orang lain, kita berdua berjalan melipir kepingir, sambil memandang peta yang kita tidak mengerti sama sekali cara membacanya. Saat kita sedang bingung seorang Pemuda menghampiri kita dan bertanya kepada kita hendak kemana? * duh baiknya, Tuhan kirim malaikat juga. Setelah diberi tahu oleh Pemuda itu arah jalan tempat kita naik kereta dan menuju kemana akhirnya kita baru mengerti dan membeli Pasmo Card sebelum menaiki Kereta, dalam menggunakan Pasmo ini kita tidak perlu kuatir kalau kita salah naik kereta, karena Pasmo berlaku untuk semua kereta di Tokyo sama dengan sodaranya Suica. 
Setelah sekali pindah kereta, tiba juga di Ryogoku station, dan menemukan hotelnya yang ternyata terletak tepat di sebelah pintu keluar Ryogoku.
Proses check in hotel selesai, akhirnya bisa rebahan juga dikasur, belum bisa tidur karena kita harus keluar lagi untuk cari makan malam. *wajib makan biar tidak sakit.
Berasa 2 hari gak mandi akhirnya malam itu kita mandi dan keluar untuk mencari makan malam dan membeli kudapan. Setelah itu kembali ke hotel untuk istirahat sampai ketemu esok hari. *semoga kita bisa tidur nyenyak.





13 Desember 2017 - Tokyo 

Rute : Shinjuku National Park, Meiji Shrine, Takeshita Street - Harajuku, Statue Hatchico di Shibuya dan merasakan sensasi menyebrang di crosswalk Shibuya 

Kembali lagi kami mengalami Jetlag namun tidak separah waktu kami tiba di USA, entah mengapa mungkin karena hampir 2 hari gak "tidur" diperjalanan membantu mengatasi Jetlag kami.

Hotel kami tidak menyediakan sarapan pagi, selepas mandi dan sudah rapih kami keluar untuk mencari tempat makan. 
Berbekal Smartphone yang dipinjamkan dari pihak hotel, *gak tau cara pakenya. *lumayan juga sih. Dari pintu keluar hotel kami berjalan kearah kanan menuju Ryogoku station dan disepanjang jalan itu ada beberapa rumah makan termasuk paper lunch :) dan mini market. 
Pagi itu tampak ramai orang lalu lalang, karena hotel kita dekat dengan stasiun banyak orang-orang baru keluar dari stasiun dengan langkah dan kecepatan yang sama, setiap orang mengenakan pakaian musim dinginnya dengan model, nada dan warna yang hampir sama hitam, dan cream, sampai suami gw berkesan woaa orang Jepang semua gerakan dan bahkan pakaiannya nampak sama semua gak ada yang lelet dan tidak berwarna gitu.
Kita berdua berjalan sekitar 200 mtr menuju restoran bernama Matsuya untuk menikmati sarapan, dasar kita agak norak wkwk rupanya di jepun kita memesan makanan dan membayar di resto melalui layar touch screen yang di letakan di depan resto dan tinggal duduk  manis makanan akan diantarkan ke ke kita.





Selesai makan kita kembali berjalan menuju Ryogoku JR Station, dengan menggunakan PASMO card kita naik kereta langsung menuju Sinjuku Gyoen National Garden. 
Kereta menuju Shinjuku sangat ramai sekali namun seramai di jepang antrian nya sangat teratur, jika tidak kebagian masuk kita harus tunggu kereta berikutnya, Shinjuku Gyoen National Garden ya dari namanya juga memang hanya Taman sih, nampak tidak begitu banyak orang didalam karena memang udara yang dingin, kita berjalan saja menyusuri taman ini, mungkin diwaktu autumn atau spring akan terlihat lebih bagus karena bunga2 akan bermekaran dan cantik, tamannya bersih dan luas. 
kita  menikmati ice cream yang dijual di dalam taman di udara yang dingin.









Tamannya lumayan luasnya, kita berjalan sampai menemukan kembali pintu keluar dan kembali menaiki kereta menuju Meiji Shrine.
Entah kita berdua salah turun atau apapun itu, kita berjalan cukup jauh banget dari stasiun menuju ke tempatnya, sumpah jauh banget sampai kaki ini lelah berjalan. 











Duduk Sejenak di dalam kompleks kuil dan berfoto2, gw selalu suka melihat bangunan2 tua seperti ini, ada anak kecil yang lagi ngambek di sana. Setelah puas kami berdua keluar dari kuil dan perjalanan selanjutnya adalah menuju Harajuku, tidak mau kembali ke jalanan yang panjang tadi akhirnya kita mencari jalan lain dan alhasil kita  berjalan lumayan jauh juga senelum akhirnya sampai ke stasiun yang membawa kita menuju Harajuku.
Harajuku dan yang terkenal adalah Takeshita Street Menurut gw hampir sama dengan Myeongdongnya korea dan Pasar Barunya Jakarta, adalah jalanan yang penuh toko dan turis dan sepanjang jalan ini kita melihat semua yang unik tentang Jepang.
Kita berdua menyusuri jalan ini dan mampir ke Daiso yang cukup besar disini untuk membeli oleh2 sebelumnya kita berdua mampir untuk membeli Takoyaki langsung di Jepannya *norak. karena gw melihat tempat jualnya ramai dan banyak orang yang mengantri hendak mencobanya dan rasanya enakkkk.





Antrian di Harajuku untuk membli Takoyaki






Setelah ini kami kembali menaiki kereta menuju Shibuya, untuk merasakan sensasi menyebrang di tengah keramaian, kereta berhenti di stasiun Shibuya dan kita tinggal mengikuti petunjuk jalan.






Huff ruame banget asli penuh dengan manusia dan sebelum kami menyebrang bolak balik kita mencoba untuk mengambil foto di depan patung Hachico Statue, entah apa istemawanya statue ini namun banyak banget orang yang antri untuk berfoto disini. 
Kaki ini sudah lelah dan kita berdua butuh istirahat, hari ini kita menghabiskan hari di Shibuya dan kembali ke Ryogoku untuk menyudahi perjalanan kita pada hari ini dan beristirahat.
Kita berdua jalan lumayan banyak salah satunya kami lakukan saat menuju Meiji Shrine, mungkin ini yang membuat kami lelah, kami berdua berjalan2 tidak menggunakan paket Internet jadi tidak ada GPS dan google MAPS, dan berjalan mengikuti petunjuk arah saja dan Map JR train di dalam stasiun. 
Sampai di Ryogoku sebelum menuju hotel kami mampir sejenak di minimarket untuk jajan dan setelah itu sambil santai sejenak menikmati berbagai macam snack dengan rasa matcha yang gw beli di Daiso dan sumpah ini enak banget snacknya.





Setelah santai sejenak kami memutuskan untuk kembali keluar untuk makan malam di sekitar hotel. Sebenarnya gw mau balik lagi ke Matsuya namun suami bosan eh akhirnya kami membuat keputasan yang salah dengan makan di Paper Lunch yang ada di dekat hotel dan rasanya gak enak, lebih enak yang di Jakarta ditambah harganya lumayan mahal.

14 Desember 2017 - Tokyo 
Rute : Shinjuku expressway Bus (Beli tiket bus ke Kawaguchico), Tokyo Imperial Palace, Yashukuni, Yushukan Shrine and Museum, Takeshita Street - Harajuku.

Kembali kami ke resto Matsuya untuk Sarapan, nampaknya ini tempat makan favorit kita berdua.



Setelah sarapan kami berdua menuju Shinjuku expressway bus Terminal terlebih dahulu untuk membeli tiket bus menuju ke Kawaguchiko, membeli tiket bus lebih awal lebih baik untuk menghemat waktu saat kita berangkat, jadi tidak perlu pusing lagi mencari tiket bus. Di terminal ini banyak bus operator menuju kemana aja di Jepun tinggal pilih aja mau naik yang mana, dan juga banyak petugas yang dengan senang hati membantu kita membeli tiket. Kita beli 2 tiket perjalanan sekaligus, untuk besok pagi tanggal 15 Des 2017 menuju kawaguchico station dan tiket bus menuju ke Narita International Airport dari Shinjuku Expressway ini keesokan harinya lagi tanggal 16 Des 2017 setelah kita kembali dari Kawaguchiko karena pesawat kami menuju jakarta adalah 17 Desember 2017 jam 00.05. Untuk tiket kembali dari Kawaguchico ke Shinjuku harus dibeli di stasiun kawaguchico tidak bisa di sini. 
Setelah beli tiket kita berdua mencari mencari informasi dan cara untuk menitip koper2 kita yang terdekat dengan stasiun Shinjuku atau terminal expressway ini sehingga kita tidak perlu jauh2 ambil koper dan langsung naik bus lagi untuk menuju aiport.
Tiket bus sudah ditangan, sudah aman dan juga kita sudah survei tempat penitipan koper yang tidak jauh dari terminal tersebut cuz kita berdua kembali menuju stasiun kereta untuk naik kereta menuju Tokyo Imperial Palace.
Setelah berjalan dari Exit JR Station cukup jauh kami akhirnya menemukan pintu masuk menuju Imperial Palace, namun saat gw masuk didalamnya gw merasa diluar espektasi gw karena setelah memasuki halaman dan berjalan cukup jauh gw tidak menemukan bangunan apapun, rupanya bangunannya sudah tidak ada yang tertinggal adalah sisa2 dari bangunannya dan rumah2 para penjaga istana, oalahhh, gw pikir mah seperti Forbidden City atau Gyeonbokgung Palace, ternyata ya cuma Taman aja lupa gw kalau itu Garden oit.. agak sedikit kecewa hiiii.













Sudah selesai berputar2, berfoto-foto kita keluar untuk menuju Yushukan Shrine dan Museum, ini yang suami gw tunggu-tunggu karena dia rupanya mau melihat2 Jepang di 80 tahun lalu yang mencoba menjadi negara yang berkuasa sehingga menimbulkan perang dimana-mana dan melihat senjata2nya serta alat2 tempur dan juga samurai. Yuk kita menuju kesana.
Menuju ke Yushukan Shrine dan Museum ini dari Tokyo Imperial Palace kita berdua berjalan kaki, karena berpikir tanggung kalau naik kereta lagi yang ternyata dekat kalau kita tidak berjalan memutari imperial palace Garden yang kita lakukan *Tepok Jidat.
Alhasil perjalanan hari ini pun membuat kaki gw gempor juga hihi.
Namun kita berdua sangat menikmati museum ini sayang sekali didalamnya kita tidak boleh mengambil foto entah kenapa, jadi puas2in saja memandang sejarah jepang di dalam museum ini, ada bagian di dalam musemum ini yang di dedikasikan kepada semua korban2 para tentara, relawan, palang merah dan baik wanita maupun pria, semua yang terlibat di perang dunia ke dua dan meninggal, melihat foto2 mereka dan surat2 yang mereka tuliskan kepada keluarganya selama di medan perang, hati gw jadi ikut miris dan sedih karena usia mereka terbilang masih sangat muda dan banyak banget korbannya, *perang itu hanya menimbulkan luka. Mereka yang meninggal banyak sekali ada beberapa ruangan dipisahkan berdasarkan abjad atau seksi deh lupa juga, dan beberapa pengunjung yang gw dengar di sekitar gw khususnya wanita yang berada dibelakang gw dia memandangi foto dan membaca surat2 terakhir dari prajurit2 itu sambil menangis, mungkin salah satu dari foto itu ada keluarganya. Sediakanlah waktu yang banyak di dalam sini karena sangat bagus dan unik dan rekomended banget. 
Keluar dari sini kita berdua duduk dlu didalam cafenya untuk istrirahat sejenak sebelum kita kembali ke Harajuku yeaaa.














Kembali ke Harajuku setelah mengunjungi museum untuk kembali membeli sedikit oleh2 lagi sebelum kita kembali ke hotel untuk packing lagi. Makan malam hari ini, dari pintu hotel kita berjalan ke arah kiri dan ketemu tempat makan ramen lokal enak yang bernama Ramen Marutama Ryogoku Honten yang berada di sudut dekat perempatan lampu merah dan makan malam disitu untuk menutup malam itu dan besok kita sudah berada di Kawaguchiko, Bye Tokyo..

Bersambung Ke Part 2

No comments:

Post a Comment