Malaysia Trip - Malaka 6-7 Juli 2019

Sabtu, 6 Juli 2019 (Kuala Lumpur - Malaka - Afamosa fort, Stadhuys, St Paul, Christ Church, Jonker Walk)

Cerita di Kuala Lumpur bisa di cek di Malaysia Trip - Kuala Lumpur 4-6 Juli 2019
Cara menuju Malaka kita menggunakan bus Delima yang dipesan melalui easybook sebelum kita  berangkat ke KL, bus ini berangkat dari Terminal Bersepadu Selatan (TBS) menuju Malaka Sentral, harga tiket busnya total ber4 adalah Rp. 167,076.- jadi per orang sekitar Rp.40,000.- dengan jarak tempuh sekitar 2 jam dan bus tidak berhenti di rest area, jadi siapkan kantong untuk pipis jika kalian beser heee.
Pagi itu kita bangun lebih santai karena bus berangkat dari TBS pukul 12.00 siang.
Waktu kita book online kita harus printout email yang kita terima dari easybook, entah kenapa teknologi sudah canggih tetapi  kita tetap harus printout semua bukti pembelian untuk nanti proses check in lagi di terminal bis baru kita akan dapat seperti boarding pass gitu.
Setelah semua selesai, apartemen kita kembalikan dalam keadaan bersih dan rapih tidak mau meninggalkan barang karena nanti akan berabe, demikian juga kunci apt kita kembalikan di mailbox tempat kemarin kita mengambilnya dan memberikan review kepada hostnya dan host juga akan memberikan review untuk gw.
Pagi itu sebelum berangkat kita kembali menikmati sarapan di tempat yang sama seperti kemarin dan membeli sedikit snack untuk didalam perjalanan.
Memesan Grab Car jumbo seharga RM25 menuju TBS, Terminal Bersepadu Selatan cukup bagus dan rapih, ruang tunggunya nyaman dan bagus. 
Bis yang membawa kita ke Malaka tiba dan kita langsung bersiap untuk berangkat, bisnya lumayan nyaman dan bersih, bangkunya lumayan lebar. 
Perjalanan 2 jam tidak begitu terasa, kita tiba di Malaka Central 2 jam kemudian, suasana di terminal tidak terlalu ramai namun rapih dan teratur, sebelum menuju hotel kita makan siang dulu di terminal,  *oh iya kalau kita mau ke toilet siapkan coin ya karena toilet di terminal ini berbayar, 
Drama pertama di Malaka terjadi hehe, sedang melihat2 disekeliling terminal Malaka Central karena tempat makan dan jualan2 disana cukup menarik, gw tergiur untuk membeli kue nanas untuk ngemil, seperti nastar begitu di toko roti seharga 10RM kalau tidak salah, karena tidak punya uang kecil jadi gw mau membayarnya dengan uang 50RM, eh mbak2nya langsung menolak uang gw dan bilang gak mau, dia bilang kita tidak terima uang diatas 50RM, loh gw bengong sebentar donk. Gw memang sudah tidak punya lagi uang 10an ada sih tapi RM 1 gitu sama koin, gw bilang sama mbaknya "Ini bukan uang?" ini uang kalian kan? masa gak mau terima? mba nya bilang pokoknya tidak bise, gw ngorek2 tas gw donk nyari uang kecil langsung, sambil nyinyir lagi hehe ini uang  malaysia loh.. sambil kesel. Hampir gw gak jadi mau beli tapi udah kandung kepengen gimana donk hiks.. 
Kejadian ini tidak cuma sekali ada gw lupa waktu beli snack apa gitu gw mau bayar menggunakan beberapa uang kertas RM1 namun ternyata gw juga tidak sadar kalau dapat dari kembalian uang kertas RM1 nya itu ada sobek sedikit di pinggir, padahal hanya sobek kecil dalam arti tidak sampai sobeknya hilang dan mereka tidak  mau terima khuy, gw rada kesel juga sudah peristiwa 50RM terjadi lalu RM 1 gw ditolak hanya karena ada sobek di pinggirnya, woooaaa Malaysiaa, ini uang kalian loh masa uang kalian, kalian tolak sendiri gw sempat bilang spt itu kepada mereka, comeon only RM 1 bukannya RM50 atau RM 100 yang sobek, haiyaaahh. Kalau kamu terima kembalian juga harus cek dan lihat lagi uang yang diterima ya. karena pedagang disana juga tidak mau terima uang cacat walaupun itu hanya RM1.
Selesai makan siang di Subway yang ada di Malaka Central kita kembali memesan Grab Jumbo menuju Fenix Inn dengan harga masih sekitar 15 an, dan uang gw yang tadi ditolak toko roti gw kasih ke supir Grab berharap gak ditolak lagi dan supir itu terima, puji Tuhan
Waktu menunjukkan sekitar pukul 3 sore ketika kita tiba di hotel, kita hanya menaruh barang duduk sebentar dan kembali lagi keluar untuk menuju ke gedung merah dan jonker walk, sebelum ke gedung merah kita berjalan kaki menyusuri beberapa tempat wisata seperti gw sebutkan diatas.
Pertama  yang terdekat dari penginapan adalah Afomosa sebelum sampai di Afomosa kita melewati dataran pahlawan, sebuah lapangan yang luas dan dikelilingi mall disisi kanan dan kirinya seperti alun2, setelah menyusuri itu kita baru tiba di Afomosa. Afomosa adalah bangunan yang dulunya adalah sebuah benteng yang sudah hancur sebagian, namanya benteng yang pasti letaknya diatas dan untuk melihat2 kita harus naik keatas, kalau  mau lebih tahu lagi, hanya gw dan cc yang naik keatas, qq dan nn lebih memilih menunggu dibawah dan setelah itu mereka pun menghilang entah kemana hihi, mungkin mereka melihat2 deretan stan yang berjejer dibawah,  di tempat ini sedikit ramai terdapat banyak stan/tenda2 makanan khas dan kebudayaan malaka, sepertinya tadi siang ada acara, namun sudah selesai karena stan tersebut sepi dan sebagian sudah ada yang tutup. 
Ditengah suhu udara yang panas dan lembab ini menaiki tangga menuju puncak benteng adalah sesuatu yang melelahkan banget, pantang mudur kita berdua naik dan mengelilingi benteng itu setibanya diatas, bentengnya lebih kecil dari benteng yang ada di Macau, saat itu gw merasa seperti napak tilas waktu gw di macau saat berjalan mengelilingi benteng juga tapi bedanya udara disini puanas banget, cukup menarik peninggalan2 jaman kolonial, diatas udara lumayan sepoi2 dan sedikit sejuk, kita menghabiskan waktu untuk jepret sana sini di sini, dan ada juga pengamen didalamnya yang memainkan musik sambil kita berkeliling.
Dataran Pahlawan



Puas berfoto kita kembali turun, sempat kehilangan kontak dengan qq dan nn, entah kemana mereka, mungkin mereka sedang jalan2 keliling, kita berempat main cari2an akhirnya ketemu juga ternyata mereka masuk kedalam mall dan sedang duduk di kursi pijat wkwk rupanya lelah, lumayan mendinginkan badan yang berkeringat, cc sempat keliling sendiri dan membeli kaos untuk berganti pakaian karena pakaiannya sudah basah.
Lagi sedang cari2 an tadi gw sempat beli ini di truck minuman, seger dan enyak.
Suhu tubuh sudah mulai agak turun, selesai duduk di kursi pijat yang akhirnya ber4  kita bergantian duduknya heee, kita kembali lagi berjalan menuju tempat selanjutnya yaitu Gedung Merah. 
Menyusuri jalan dan terdapat becak warna warni  seliweran dengan dekor berthemakan kartun unik dan mewah ada yang lucu ada yang romantis dengan diiringi alunan musik yang lumayan ramai dari masing2 becak sesuai dengan thema dekorasi becaknya, ada musik dangdut, musik melayu sampai musik ipin upin. 
Tiba juga di gedung merah dan hari sudah menjelang sore, gedung merah ini nampak cantik, disini ada gereja "Christ Church" yang ternyata masih beroperasi dan ada jadwal ibadahnya. 






Menarik sekali tempat ini gw bisa menghabiskan waktu lama sebenarnya untuk duduk2 dan nongkrong disini, sudah puas berfoto, kita berjalan menyebrang jalan karena disanalah terdapat jonker street, area gereja dan jonker ini dipisahkan oleh sebuah sungai, sayangnya kita tidak sempat untuk ikutan naik perahu melihat2 kota malaka melalui sungai, sebenarnya gw pengen banget.. hikss.


Ini lumayan gw dapat magnet untuk koleksi disini lebih bagus2

Gak kesampaian untuk naik perahu
Saat kita memasuki Jonker street hari sudah menjelang gelap, didepan Jonker ada atraksi lempar2 kelapa nampaknya seru, si bapak dengan sigap dan cekatan melakukan aksi tersebut sambil kita menikmati kelapa yang dijual dan rasa nikmat dari air kelapa membuat sore yang panas itu menjadi sejuk.


Ini kudu harus coba ya enak banget
Cukup seru menyusuri jalan ini dan hari itu ramai sekali, karena katanya Jonker itu hanya buka di hari sabtu dan minggu karenanya kita ke malaka memilih hari sabtu agar bisa melihat2 suasana dan situasi jonker walk ini, 1 blok disamping kanan dan kiri jongker terdapat jalan unik yang banyak lukisan didinding yang cantik jika kita berfoto disitu namun sayangnya kita belum sempat untuk menyusurinya, 2 hari sebenarnya tidak cukup untuk menikmati serunya kota Malaka.
Jangan kupa kalau kamu ke Jonker, mampirlah di resto legendaris dan mencoba chicken rice ball, buat yang muslim lebih baik jangan karena ada menu babinya. 
Harganya tentu saja jauh lebih murah dari pada Alor street, makananya uenak banget, tapi gw pribadi gak begitu suka dengan rice ball nya, buat gw mending nasi biasa aja, karena agak sedikit berbau, jadi gw kurang begitu suka.
Resto nampak ramai malam itu namun karena pelayanannya cepat jadinya orang2nya juga cepat bergantinya, sempat salah datang makanan yang kita pesan, kita baru engeh agak lama untung belum disentuh jadi langsung ditukar oleh mereka, pelayanannya lumayan cepat dan baik sehingga kita semua puas makan disitu.
Ayam rebus, Babi Panggang, kailan ini yang benar
Rice ball, kailan, Ayam Panggang salah hehe untung belum disentuh
Babi Panggangnya enakkkkk

Selesai makan, perut kenyang kita kembali menyusuri jonker walk dan karena sudah lelah ditambah hawa yang panas banget baru kali ini gw merasa pengen nagis dan nyerah dan lelah banget, gw ingin lekas kembali ke Hotel. Panas ini menyerap energy gw sehingga gw sempat berkeinginan untuk kembali sendiri ke hotel jika qq,nn,cc belum puas melihat2. hihi. 
Diputuskan akhirnya kita berpisah karna qq dan nn belum puas melihat2 dan gw dan cc sambil berjalan kembali ke titik awal lewat tenpat makan durian cendol, istirahat sebentar untuk makan cendol lagi, sampai di titik point bertemu qq dan nn, kita menunggu sambil numpang duduk di tukang jual minuman.
Drama Kedua terjadi ketika kita lagi duduk2 dan membeli air minum, qq dan nn sudah kembali dan mereka juga hendak membeli minum, lalu qq menghampiri kokoh2 penjualnya dan berkata kepadanya "Beli air dingin" sambil senyum dan menunjuk di peti tempat kokohnya jual minuman, lalu kokohnya menjawab singit kepada qq *gw lihat itu bengong, dia berkata "dingin apaaaaaa?!?!*.. trus qq jg bengong sebentar, qq mebalas kembali "Air dingin" ini sambil mengetuk peti minumnya tapi dia malah menjawab dengan ketus "tak ada dingin disini", ini Malaysia beda bahasa dengan Indonesia, sambil dia buka petinya dan memberi botol minuman dingin kepada qq dan berkata "ini Sejuk bukan dingin, tak sama" *&*$^&#@ gw dan qq Kesel. *walaupun bahasa beda tapi kan kita dari tadi sudah menunjuk ke peti es tempat dia nyimpan minumannya kok si engkohnya seperti itu ya aneh..
Entah apa hanya kita saja yang punya pengalaman seperti ini atau yang lain juga begitu, sepertinya turis dari Indonesia diremehkan atau gimana ya, gw sih belum pernah mengalami hal2 seperti itu waktu gw pergi sama suami gw ya apa mungkin karena suami gw bule ya, kenapa bule itu selalu dianggap lebih dari kita ya.
Hari itu lengkap sudah, lelah, panas, bau, pegel namun hati ini cukup senang, kita memutuskan memesan grab untuk kembali ke hotel namun apa daya tidak ada satupun grab yang mengambil kita malam itu, sambil menunggu dan mencoba kembali kita duduk di trotoar pinggir jalan untuk istirahat seperti orang tersesat dan hilang arah wkwk
Hendak kembali ke hotel namun sudah lelah untuk berjalan kaki dan grab ataupun taxi tidak ada, mau naik  becak yang kerlap kerlip mahal juga dan harus 2 becak dengan ongkos 15-20RM per becak. heee akhirnya dengan menyemagati diri kembali, kita bangkit dari trotoad dan berjalan juga donk, pelan namun pasti sampai juga di Hotel.

Tiba di hotel kita bercerita dan ngobrol sebentar sambil masak mie instant khas malaysia, dan menutup hari dengan rutinitas kita berdoa bersyukur kepada Tuhan setelah itu kita istirahat tanpa terasa ini malam terakhir kita di malaysia, besok kita sudah ada di Jakarta lagi. hiks.

Minggu, 7 Juli 2019 (Malaka-KLIA2-Jakarta)
Pagi itu kita bangun dan jam 11 pagi kita checkout serta menitipkan semua barang2 kita di resepsionist hotel, sebelum nanti sore jam 4 kita akan naik Bus transnational dan langsung menuju KLIA2 dari malaka sentral yang sudah di pesan melalui easybook dengan harga  Rp.371,843.- total dan perorangnya Rp. 87,943.-
Berjalan menyusuri Mall yang ada di sekitar hotel, ternyata saat itu ada festival mini cooper atau Malaka mini day dengan mobil mini yang dihias2 lucu banget, tentu saja gw mengambil moment ini untuk mengabadikannya lewat kamera.





Selesai dari sini kita makan di Warteg yang ada dipinggir jalan makan di warteg dekat situ terhitung mahal juga perorang kena RM7-10 dengan menu yang hampir sama dengan warteq disini, rasanya sih biasa aja.
Bye Malaka, gw akan kembali other time
Sempat belanja, jajan dan keliling menghabiskan waktu siang itu sampai jam 3 siang kita kembali ke hotel untuk mengambil barang2 kita dan memesan Grab Car Jumbo untuk menuju Malaka Sentral.
Di Malaka sentral kembali kita harus menukarkan print out yang sudah gw print di counter check in bus, dan Drama Ketiga terjadi, begitu gw menyerahkan printout confirmasi booking gw di diminta bayar RM8 oleh mbak2nya, trus dengan baik2 gw bertanya, RM8 itu untuk apa kok saya harus bayar lagi? lalu dia bilang untuk fasility charge gw menjawab fasility charge?? really?? lalu gw bilang kok gw gak tau harus  bayar lagi sih, padahal gw udah printout yang katannya easybook klu gak print baru akan dikenakan biaya, lalu uang kecil gw sudah habis donk gw mengais2 tas  gw, ada sih RM10, cuma gw gak mau pakai untuk itu, antrian agak sedikit terhambat saat itu karena gw masih berusaha untuk mencari koin2 yang gw punya supaya gw bisa habiskan disini, si mba nya kesel gw cuek aja akhirnya RM8 gw bayar tanpa kwitansi yang  gw terima hanya lembaran boarding pass saja. Aneh juga buat apa tuh ya, lalu sebelum masuk ke dalam tempat tunggu  gw menuju toilet dulu donk dan ternyata di dalam toilet pun kita harus bayar, mba2 penjaga toilet minta uang yang notabene gw sudah bayar RM8 untuk fasilitas apaaa?? ada yang tahu? *)
Bus datang agak sedikit terlambat kita menyusun barang2 kita sendiri di bagasi bis tidak ada yang membantu lalu menaiki bus yang akan membawa kita ke KLIA selama kurang lebih 2 jam perjalanan. Bisnya cukup nyaman dengan susunan bangku 2-1 cukup lega dan bersih. 
Karena gw duduk pada baris paling depan, maka pandangan gw pun lebih luas dari orang lain dan gw dapat dengan jelas melihat sopir bus sepanjang perjalanan menuju KLIA sibuk memainkan Handphone nya, sebenarnya pengan banget gw menegornya cuma karena gw berpikir ini dinegara orang jadi agak malas. sang Sopir saat itu sedang menempatkan kita para penumpangnya di dalam bahaya, dan gw hanya bisa berdoa supaya cepat sampai dan tidak terjadi apa-apa. Ini di Malaysia loh, bahkan di Indonesia gw belum pernah lihat sopir bis main HP. *kecuali driver onjol ya hee
Itu sepanjang jalan loh dia mainin HP

Gw pikir per-Drama an sudah tidak lagi terjadi namun terjadi lagi Drama Ketiga *terakhir, Si sopir muka minta ditabok itu yang main HP selama menyetir bus, ditengah perjalanan memasuki rest area dan berhenti, mumpung bis sedang berhenti di rest area kita juga bergegas untuk ke toilet donk karena gw lihat jalanan agak macet hari itu. Bis berhenti dan sopir melihat gw ikut berdiri untuk keluar, dengan singit dia berkata "5 menit telat tinggal" gw dan cc mencoba tenang dan turun sambil berlari kecil ke toilet yang tidak antri sama sekali saat itu, selesai langsung gw berjalan kembali ke bis *gw rasa  belum 5 menit, si sopir bus sudah membunyikan klaksonnya donk menyuruh  kita lari, ya gw tetap saja jalan seperti biasa *nantang hehe, eh bis nya jalan donk *pelan sih, gw tetep aja jalan sambil kesel.. begitu gw masuk dia teriak ke semua penumpang *tengok dulu kanan kiri sudah lengkap belom, semua penumpang diem, gw pun diem aja. *itu sudah drama nya eh masih bersambung nanti wkwk. Inilah pengalaman gw terburuk saat traveling dengan bus ya di Malaysia dengan bus Transnasional dari Malaka Central ke KLIA2. 
Drama bersambung saat kita tiba di KLIA, kita pun tidak tahu ya kalau sebenarnya bis sudah tiba di mana, di KLIA 1 atau KLIA 2, tidak ada pengumuman, tidak ada yang memberi tahu, saat bertanya sama mbak2 yang duduk dibelakan gw dia pun cuma meringis menjawab tidak tahu, heh.. sampai-sampai qq harus turun dan tanya kepada orang yang ada dibawah apakah ini KLIA2? setelah itu dia  lari kembali ke bus dan memanggil kita semua untuk turun dan menurunkan barang2 kita. *itu sudah.
Tiba di airport, karena masih banyak waktu kita sempat berkeliling dan melihat2, di sini banyak barang2 belanjaan yang murah2 loh sebelum kita masuk ke pintu keberangkatan. Kita sempat makan di Foodcourt KLIA2, dan harga makanan menurut gw tidak terlalu mahal untuk ukuran airport.
Malaysia itu murah, bagus dan cantik, Kuala Lumpur kalau dibandingkan dengan jakarta, jakarta masih tertinggal jauh. 
Kala kita mengalami kejadian yang tidak mengenakan seperti drama-drama yan terjadi diatas kita cuma berkata yaaa samalah sama di Indonesia beti-beti, cukup enjoyable dan suatu saatpun gw akan kembali ke Negara ini dengan tujuan wisata yang mungkin sama atau berbeda karena suami gw belum kesini.
Bye Malaysia.. see  you some other time.

  

No comments:

Post a Comment