Long Weekend : Jalan - jalan ke Belitung (31 Mei - 3 Juni 2018)

Hampir 5 tahun yang lalu gw dan suami pernah berkunung ke belitung, tahun 2013, hanya berdua saja dan pernah gw share di Blog Ini
Tahun 2018, kita kembali lagi menapakkan kaki di pulau ini, bandara Tanjung Pandan naampak lebih bagus dan lebih luas dari sebelumnya. 
5 tahun berlalu namun gw tidak melihat adanya perubahan yang berarti disini, semua masih sama, orang2 belitung yang ramah dan suasana yang santai serta nyaman masih terasa.
Sayangnya di beberapa tempat wisata, telah bermunculan banyak warung2, misalnya di pantai tanjung tinggi dan juga di pulau lengkuas, yang justru membuat tempat wisata2 ini menjadi terlihat lebih kotor, dan yang pasti banyak sampah bertebaran apalagi di balik bebatuan yang terdapat di pantai Tanjung Tinggi. *sedih, 
Kali ini agak sedikit berbeda karena pergi bersama dengan sahabat2 gw dan keluarganya dengan jumlah total dewasa 6 dan anak 2 orang. Awalnya kita niat mencari operator tour lokal, namun setelah dibicarakan, kita memutuskan untuk mengatur perjalanan ini sendiri agar waktunya bisa lebih santai dan lebih bebas menentukan kemana saja kita akan pergi, dibandingkan jika kita bergabung dalam tour grup.
Walaupun begitu kita harus benar2 mengatur waktu yang tepat untuk berwisata disini agar tidak terbuang dengan percuma selama kita berada disini.
Saat ini kita merencanakan ke Belitung bertepatan dengan libur panjang di akhir pekan yaitu kamis, 31 Mei (cuti), dan Jumat, 1 Juni yang bertepatan dengan libur hari Pancasila sampai, hari minggu 3 Juni 2018, oleh karena itu pertama yang kita lakukan terlebih dahulu adalah mencari tiket pesawat untuk mendapatkan harga yang terbaik. 
Beruntung liburan panjang kali ini bertepatan dengan bulan Ramadhan, karena itu kesibukannya tidak sama dengan long weekend biasanya dan harganya pun masih terhitung terjangkau oleh kantong kita.

Tiket Pesawat Jakarta-Tanjung Pandan-Jakarta
Tentang mencari tiket pesawat, dalam setiap trip pasti ada saja pengalaman yang berbeda-beda, dari cara2 kita mendapatkan tiket pesawat, promo yang didapat yang bisa gw share di Blog. 
Menurut pengetahuan gw, pesawat yang melayani rute terbang ke Belitung dari Jakarta hanya dilayani oleh 4 maskapai, yaitu Lion Air, Nam/Sriwijaya Air, Citilink dan Garuda. 
5 tahun yang lalu pilihan yang ada hanya Sriwijaya dan batavia air, lalu batavia air tutup *seingat gw belum ada Citilink, Lion air, Garuda ataupun lainnya, jadi mau tidak mau hanya Sriwijaya Air. Membandingkan harga waktu itu dibanding dengan harga tahun ini  saya tidak melihat adanya perbedaan yang jauh. 
Tahun 2013, harga tiket PP (Jkt-Tj Pandan-Jkt) dengan Sriwijaya Air (long weekend) sekitar Rp. 1,5 jt. 
Tahun 2018 ini harga tiket PP (Jkt-Tj Pandan-Jkt) dengan Garuda Indonesia (long Weekend) Rp. 1,6jt. 
*jadi siapa bilang tiket pesawat makin mahal ? *bingung kan, 

Pilihan ada 4 maskapai yang terbang ke belitung :
Lion Air harganya sedikit lebih murah dari Garuda, jadwalnya banyak dan jamnya terlihat lebih nyaman dari maskapai lainnya, namun gw coret dulu, sebisa mungkin gw belum mau naik pesawat ini karena takut ada kejadian yang tidak kita kehendaki yang membuat trip kita bisa berantakan maksudnya *ngaretnya, 
Citilink, Jadwalnya hanya 1 kali sehari yaitu pagi banget sekitar jam 6 an dari jakarta ataupun dari tanjung pandan, karena terlalu pagi inilah maka penerbangan Citilink dari dan ke Tanjung Pandan tidak sesuai dengan jadwal yang kita inginkan, harganya tentu lebih murah sedikit dari Garuda.
Sriwijaya Air harga lebih murah, jadwalnya masuk di itinerary kita, namun entah mengapa pada saat kita lagi hendak booking tiket melalui website dan websitenya error terus dan setelah mencari tahu ke call center dan memang websitenya sedang  dalam perbaikan sehingga tidak bisa melakukan transaksi sampai pada waktu yang tidak dapat ditentukan. 
Garuda Indonesia  melalui website garuda dan puji Tuhan dengan harga Rp. 1,633,000 pp - (Jkt-Tanjung Pandan-Jkt) hanya berbeda sekitar Rp. 300,000 dari harga PP Sriwijaya Air, akhirnya kita memutuskan untuk naik pesawat ini. Yes Garuda.

Cerita 4 Hari 3 Malam di Belitung 
Susunan itenarary kali ini agak sedikit dibuat lebih santai dan lebih nyaman dikarenakan ada anak2 bersama dengan emak-emaknya yang rempong. 
Hotel yang dipilih adalah Maxone Hotel dengan harga yang tidak terlalu mahal dan tidak juga murah. 
Untuk semua sewa menyewa (Mobil, boat dan hoping island) dalam tour ini diatur oleh t5belitungtour dot com yang respon operator dan harganya lumayan cepat dan bersahabat.

Day 1 - 31 Mei 2018: 
  • Jkt - Tanjung Pandan 
  • Check in Hotel dan Istirahat 
  • Dinner di Akaula sunset point resto 
  • Toko OK (Oleh2 Keluarga) yang letaknya tidak jauh dari Akaula Sunset Point Resto.
Transport yang digunakan dari Airport ke Maxone Hotel adalah Toyota Hiace, harga Rp. 250,000.- *hanya drop saja, dan dari hotel ke Akaula resto kita dengan menggunakan Taxi PP Rp. 50,000 (Telp taxi bisa minta di  receptionist Hotel)

Cireng sebut saja, keponakan gw yang cantik yang berumur hampir 7 tahun dengan tinggi badan seperti anak 9-10 tahun ini nampak sangat bersemangat menanti keberangkatan kita ke Belitung, maklum ini kali pertamanya ia naik pesawat, berjalan-jalan keluar pulau Jawa dan diajak sama sama om dan tantenya yang cantik. Setiap ada kesempatan ia selalu mengupdate pertanyaan "made.. kapan kita berangkat dan jam berapa?" pertanyaan itu saja yang ditanyakan berulang2 oleh bocah ini.
Waktu menunjukan pukul 10.00 pagi, dan kita sudah bersiap-siap untuk berangkat ke airport Soekarno Hatta dan terbang ke belitung dengan pesawat jam 2 siang nanti. 
Perjalanan dari Pondok Aren hari itu agak ramai dan tersendat karena banyaknya jumlah kendaraan yang memadati jalan toll, untungnya kita selalu berangkat lebih awal. 
Selepas pintu toll pondok aren, berbelok menuju toll jorr, tidak jauh dari situ dan dimulai dari petukangan sudah tampak antrian kendaraan, perjalanan merayap sampai pintu melewati pintu toll Joglo, setelah itu malah macet sampai akhirnya kita melewati persimpangan toll menuju jakarta tangerang, rupanya persimpangan ini yang membuat  macet yang buntutnya sampai ke pertukangan.
Tiba di bandara sekitar pukul 12.00 siang, sudah ada QQ dan Nu2 yang sudah selesai check in bagage dan nongkrong di tempat makan di terminal 3 Ultimate soekarno hatta. Sementara itu kita bertiga tidak perlu bagage check in, karena hanya membawa 2 ransel dan 1 koper ukuran  kabin.
QQ, Nu2, Gw, Rick dan Cireng sudah siap menuju ruang tunggu hanya saja ada yang masih kurang karena satu keluarga lagi yaitu Ce2 bersama suami dan Mat anaknya belom nongol *tepokjidat.  
Kami ber 3, Nu2, Ce2 dan gw sudah berteman sejak kami masih unyu2 menjadi abege terus  menjadi gadis, sampai udah gak gadis lagi dan udah jadi emak2 gini. Karena itu kami ber 3 sudah mengenal kebiasaan kami masing2.  
Si Ce2 ini memang dari jaman kuda suka banget ngaret sampai sudah jadi emak2 belum berubah juga, padahal tempat tinggal dia dekat dengan airport, Ajaibnya dia menclaim selalu tepat waktu. *ckck hihi. Tepat 15 menit sebelum boarding ce2 bersama dengan suami dan anaknya Mat akhirnya nongol, haiyah *ini versi tepat waktunya dia wkwk.
Baru kali ini gw naik pesawat dengan Type CRJ1000, dengan model badan pesawat yang ramping dan susunan bangkunya hanya 2 bangku sisi kanan dan 2 bangku sisi kiri dan ia tidak dilengkapi dengan inflight entertainment. *tung. 
Perjalanan dengan pesawat menuju tanjung pandan memang tidak sampai 1 jam, yang mana perjalanan ini dirasakan lebih singkat dibandingkan dengan perjalanan gw tiap hari menuju ke kantor dari rumah (Pamulang-Jkt). 
Saat sebelum menaiki tangga pesawat gw di cegat oleh crew dan mereka mengambil koper gw dengan alasan di cabin tidak muat dan memberitahu gw untuk mengambil kembali koper saat nanti turun dari pesawat, padahal koper gw ini koper lebih kecil dari ukuran cabin malah. Setelah masuk baru tahu karena memang ukuran cabin pesawat type ini kecil banget, tas ranselnya suami aja butuh ekstra tekanan untuk masuk wkwk.
Pengalaman yang gw dapat, terbang dengan pesawat ini ialah mengetahui bahwa telinga gw tersumbat sepanjang perjalanan dari take off sampai landing, entah mengapa gw merasakan tekanan udara di pesawat yang membuat tidak enak ditelinga gw, mungkin karena pesawatnya ramping *gak tau juga*biasanya tidak begitu. 
Untungnya Ce2 bawa persediaan permen yang banyak jadi sepanjang perjalanan mulut gw selalu bergoyang untuk membantu gw mengatasi telinga yang tersumbat selama hampir 1 jam itu, dengan mengunyah dan mulut  gw bergerak terus membantu mengatasi telinga gw yang tersumbat. 
Puji Tuhan, Pesawat terbang tanpa masalah dan mendarat mulus di tanjung pandan. Telinga gw sudah mulai terbuka. 
Proses pengambilan bagasi lancar dan selesai dari sini, kita sudah disambut oleh mobil penjemputan untuk di drop di hotel. 
Perjalanan menujug hotel tidak sampai 1 jam dan tiba di hotel, check in, masuk kamar dan kita meminta informasi nomor telepon taxi lokal untuk tranportasi keluar makan malam nanti. 
Setibanya di hotel, niat awal  hanya menaruh koper dan keluar lagi untuk pergi ke resto Akaula dalam rangka mau menikmati sunset sambil dinner gitu, namun ternyata kalau sudah ketemu kamar dan kasur jadi lupa, alhasil tidak keburu mengejar sunset dan kita keluar dari kamar hanya untuk makan malam di tempat yang sama. 
Kita menggunakan 2 buah taxi menuju Sunset Point Akaula restorant dengan rate Rp. 25,000/taxi (tarif minimal) sekali jalan *entah ini kebijakan supir taxinya atau perusahaan taxinya, *daripada jalan kaki sih. Sambil mencatat nomor telepon si abang taxi untuk janjian jemput kita lagi dari resto untuk kembali ke hotel selesai kita makan malam.
Akaula Sunset point resto, disini kita bisa menimati makan, minum sambil menikmati angin laut dan menyaksikan matahari tenggelam. Resto-nya lumayan cozy, harga makanannya juga tidak terlalu mahal dan suasana resto juga nyaman, rasa makanannya lumayan juga dilidah dengan pelayanan yang baik juga, plus anak2 bisa main2 dan tempat khusus untuk berfoto. 
Malam itu udara lumayan enak, angin pantai  yang sepoi-sepoi dingin sambil kita makan malam dan ngobrol2 cantik antar emak2 dan bapak2 dan anak2. *Jangan lupa oleskan lotion anti nyamuk ya atau minyak sereh untuk anak2 karena kalau gelap kaki kadang suka gatal. 
Setelah selesai makan, kita keliling resto sambil berfoto dan lokasi resto ini ternyata dekat dengan toko oleh2 OK (Oleh2 Keluarga) yang 5 tahun lalu pernah gw dan suami kunjungi, letaknya hanya berjarak sekitar 300 mtr yang bisa ditempuh dengan berjalan kaki. 
Masih semangat, kami ber 8 berjalan menyusuri sisi jalan dengan hati2 untuk menuju toko OK,  karena ini jalanan umum dan ruas jalanannya agak lebar namun sepi dan gelap, ditambah tidak ada trotoar untuk pejalan kaki, jadi cenderung kalau ada mobil lewat atau motor pasti kecepatannya agak tinggi oleh karena itu hati2 berjalan disini ya jgn sampai meleng. 
Sampai di toko OK kita melihat2 dan survei harga oleh2 terlebih dahulu, kita tidak belanja banyak karena ini masih hari pertama, jadi kita hanya membeli snack untuk dibawa besok sampai 2 hari kedepan untuk bermain2 di pantai dan hoping islands. 
Selesai belanja kembali menelepon supir taxi untuk menjemput kita di toko OK yang akan membawa kita kembali ke hotel dan beristirahat untuk esok hari persiapankan tenaga untuk perjalanan menuju pulau Leebong.


Cireng lagi Happy minta di foto sana sini






Finally arrived safely








Day 2 Itinerary 1 Juni 2018: 
  • Danau Kaolin 
  • Pulau Leebong 
  • Nongki di Kongdjie Cafe
  • Makan malam Mie Belitung.
Paket Pulau Leebong - Rp. 475.000/Pax (All in - Makan, transport, boat, mampir ke danau Kaolin, Kongdjie dan Mie Belitung)

Selamat hari Pancasila dari belitung, pagi ini kita bangun dan siap untuk berangkat ke Pulau Leebong. pukul 8.30 kita akan dijemput oleh operator tour T5, sebelum menuju ke tanjung Ruu tempat kita akan naik perahu menuju Pulau Leebong. Sopir yang baik hari memperbolehkan kita request untuk mampir sebentar ke Danau Kaolin hanya untuk berfoto.
Hari ini nampak cuaca yang amat sangat panas dan silau membuat hari semakin memanas dan tidak sabaran untuk melewati hari yang cerah ini dan nyebur ke Laut, jangan lupa selalu membawa sunblock ya karena panasnya bener2 puolll.
Trip kali ini kita memasukkan berwisata ke pulau Leebong, karena kita semua belum pernah ke tempat ini, pulau Leebong ini termasuk wisata baru di belitung dan juga instagramable banget tempatnya. *walaupun agak sedikit mahal biayanya. 
Kita dijemput dengan kijang Innova yang sebenarnya memang sempit untuk 8 orang entah kenapa kita diatur penjemputannya dengan mobil ini, *untungnya 2 orangnya anak kecil, mungkin karena hanya pick up dan drop off saja, namun supir yang baik hati yang bisa melayani jika kita hendak mampir di suatu tempat yang searah jalan baik pergi maupun pulang.
Sebelum menuju tanjung Ruu, kita berkunjung terlebih dahulu ke Danau kaolin, tidak ada yang bisa kita lakukan disini selain berfoto, karena tempatnya Indah namun berbahaya, oleh karena itu dibuatlah pagar pemisah agar pengunjung tidak dapat mendekat ke danaunya. Tidak berlama-lama, hanya jepret sana sini dan langsung menuju ke pelabuhan tanjung Ruu.






Paket Pulau Leebong Rp. 475,000/orang ini termasuk antar jemput hotel, air mineral, makan siang, perahu private dari tanjung Ruu dan keliling pulau dengan perahu sebelum sampai untuk makan siang di pulau Leebong, dan bebas bermain olah raga air di pantainya, biaya ini tidak termasuk tips guide di pulau nanti dan tips supir perahu.
Sebelum sampai di pulau Leebong kita dibawa berkeliling dan berhenti di beberapa pulau di sekitarnya, pulau pasir dan 1 pulau yang gw lupa namanya. kita sempat bermain2 sejenak di pulau-pulau ini sambil berfoto-foto tentunya.

Tiba di Pulau pasir








Tiba di pulau Leebong kita disambut oleh crew2 kepulauan, setiap rombongan diberikan 1 crew untuk melayani dan menemani kita selama keliling pulau. *percaya deh mereka canggih loh dalam mengarahkan gaya untuk berfoto ala2 3D gitu, begitu sampai kita menyusuri hutan dan jalan setapak terlebih dahulu sebelum kita sampai di restoran dimana kita akan menikmati makan siang disini.







Pulau Leebong adalah pulau milik pribadi yang dikembangkan menjadi tempat wisata, kita bisa saja bermalam disini karena disediakan berbagai resort dengan harga yang bervariasi, bisa juga kita menyewa tenda yang disediakan oleh pengelola.
Pulaunya bersih dan rapih, apik dan pantainya bagus, karena pulau dimiliki oleh swasta jadi terlihat lebih rapih tertata dan bersih dan pengunjungnya juga tidak terlalu banyak, mungkin karena bulan puasa juga sih. 
Di pulau ini kita menghabiskan waktu hampir setengah hari dan puas banget menikmati dan bermain2.
Terutama Cireng dan Mat, mereka sangat antusias sekali terutama Cireng, ini bocah perempuan berani main2 di air padahal baru pertama kalinya ia bermain2 di pantai dan laut sungguhan. 
Melihat anak-anak berlarian dan bermain kita sendiri yang lelah hanya dengan melihatnya saja, tidak ada kata cape walaupun keringat sudah membasahi mereka dan kulit mereka yang hampir gosong terjemur matahari. *lihat nanti malam diwaktu mereka tidur baru terlihat sebenarnya kalau mereka cape karena pasti tidurnya tidak tenang.
Selesai makan kita bersantai sejenak dan berfoto di rumah pohon dan setelah itu kita dibawa berkeliling pulau, ke sisi lainnya pulau yang terdapat pantai yang indah dan bagus banget.









Kembali menyusuri jalan setapak mengikuti mas-mas yang akan memandu kita menuju pantai yang terletak disisi lainnya pulau ini dan tempat yang katanya bagus baget untuk berfoto. dan benar saja Pantainya memang bagus dan cakep untuk foto2. 
Di pantai ini ada sebuah bar tempat menjual minuman dan harganya juga tidak terlalu mahal.








Modelnya agak sedikit tambun hehe
Setelah puas berfoto kita kembali ke tempat lokasi tempat tadi kita makan makan siang, disitu di pantainya disediakan fasilitas untuk untuk bermain di pantai dan di air, seperti canoeing, floating board, balon pelampung ataupun hanya foto2 sampai puas dan lelah. 
Puas banget hari ini kita bermain air di Pulau Leebong.





ada yang salah dengan gambar ini...
Rick... nyantai bener
hahaha


engga di endorse.. 
                                     
Mas-mas Guidenya yang creatip mengambil poto.
sudah sore tidak terasa
Hari masih terang ketika kapal yang membawa kita kembali tiba di tanjung ruu, sebelum kembali ke hotel kita minta ke supirnya untuk mampir ngopi2 cantik sebentar di KongDjie Coffe ejak 1943 *S nya hilang. gw suka banget sama ice coklatnya, uenak bgt. 
Masih ada sedikit waktu sebelum kembali menuju Hotel kita mampir untuk makan malam di Mie Belitung Atep *sayangnya beberapa dari kita ternyata tidak begitu suka dengan mie kas belitung ini.







Sukses hari ini sampai di Hotel kita langsung tidur untuk besok hari kita hopping island ke Pulau Lengkuas.

Day 3 : 
  • Hopping island (Pulau Lengkuas dan makan siang di pulau kepayang) 
  • Pantai Tanjung Tinggi 
  • kembali ke Toko OK *Lagi untuk belanja oleh2. (Toko OK rekomended banget karena harganya yang jauh lebih murah dibanding dengan toko oleh2 lainnya).
Rasanya kok berbeda point keberangkatan hopping island diwaktu kita berangkat menuju Pulau lengkuas 5 tahun lalu dengan yang sekarang atau pantai yang berbedakah. 
Tahun 2013 kita naik motor menuju tanjung kelayang yang masih sepi jalannya dan hanya ada 1 warung tempat menitipkan motor selain itu tidak ada apa2 lagi, namun sekarang di pantai ini terlihat lebih ramai warung dan lebih banyak perahu2 dan  lebih luas ya. atau waktu itu dari sisi yang berbeda, oh well yang penting hari ini kita berangkat dengan kapal private menuju Pulau Lengkuas dan pulau2 lain disekelilingnya. 
Seperti biasa kapal akan membawa kita mendekat ke pulau burung berlayar dan kita dapat berfoto di depan pulau tersebut dan setelah itu ke pulau pasir, dan snorkling sejenak sebelum akhirnya kita sampai di pulau lengkuas. 
Gw sangat terkejut waktu sedang snorkling bersama suami, melihat Cireng yang akhirnya berani mengikut kita nyemplung ke laut dan ia sangat menikmati pula berenang dengan baju pelampungnya sambil ngasih makan ikan2 yang berenang2 di sekeliling kita. biasanya anak2 agak takut.  
Di pulau Lengkuas sekarang pun sudah ada juga beberapa warung menjual minuman dan kelapa serta makanan seperti indomie, gorengan dsb, mampir sejenak di warung tersebut dengan memesan kelapa utuh seharga Rp.25,000/perbuah kelapa. 
Selesai minun air kelapa, kita menyusuri pulau sambil foto2 dan menikmati teriknya siang itu. FYI sekarang kita tidak boleh naik ke atas menara lagi demi pemeliharaan menara tersebut, karena mungkin pengunjung bisanya hanya merusak, boleh saja naik akan tetapi syaratnya banyak banget jadi kali ini kita tidak naik ke menara. *untung sudah pernah.
Puanas dan puas berkeliling dan berfoto di pulau Lengkuas, selanjutnya adalah makan siang dan kita kembali ke perahu yang akan membawa kita menikmati makan siang di pulau lainnya yaitu Pulau Kepayang, sebuah pulau yang tidak berpenghuni dengan pemandangan pantai yang indah dan pasir putihnya yang halus. 
Tidak rugi membayar 1 orang 50rb an karena makanannya enak, juga tersedia fasilitas kamar mandi untuk kita membersihkan diri sebelum kembali ke Tanjun pandan. 














Makan siang sudah, membersihkan diri sudah dan kita siap kembali kembali ke Tanjung Kelayang dan setelah itu kita akan menuju ke pantai Tanjung Tinggi, pantai tempat shooting film laskar pelangi itu. Pantai hari itu ramai. karena air laut sedang pasang jadi kita meloncati bebatuan untuk menuju ke sisi pantai yang satunya lagi dan karena gw berbadan besar sudah tidak sanggup lagi deh meloncati bebatuan2 itu hiks hihi. Jadinya gw dan Nu2 hanya duduk2 saja sementara yang lainnya menyusuri  bebatuan dan menikmati pemandangan di sisi lainnya pantai tanjung tinggi. 
Setelah selesai semuanya kita kembali naik ke mobil dan kembali ke hotel namun sebelumnya kita harus kembali ke toko OK untuk belanja oleh2, awalnya kita dibawa oleh pak supir ke toko oleh2 lainnya yang memang tempatnya lebih bagus, nyaman dan lebih luas, kalau dibali itu seperti itu toko Krisna *lupa gw namanya, akan tetapi ternyata melihat harganya lumayan jauh berbeda lebih mahal dengan toko OK, jadi kita meminta sopir untuk kembali ke toko OK dan melanjutkan belanja oleh2 disana. *enaknya kita jalan sendiri seperti ini.





Sayang sekali ya backgroundnya ada tangan jahil yang menulis di batu itu


tempat makan siang Tanjung Kepayang

Day 4 : 

  • Desa Laskar Pelangi
  • Tanjung Pandan - Jakarta

Belum ke Belitung jika kita tidak  mengunjungi desa laskar pelangi.
dan melipir sebentar ke daerah dekat situ untuk foto2 lagi.
Hari ini hari terakhir kita di pulau ini sebelum kembali ke jakarta dengan pesawat sore hari, setelah sarapan sekaligus check out dari hotel, membawa koper kita karena kita dijemput kembali oleh mobil Hiace untuk menuju desa laskar pelangi sambil makan siang diperjalanan dan langsung menuju airport.


Suami gw bilang salah bendera wkwkwk..





ada yang lagi bete gak tau kenapa nih





Emak2 banyak gaya
Demikian lah cerita perjalanan emak2 dan keluarganya di Belitung. semoga bermafaat untuk yang membacanya.



Biaya-Biaya untuk Transport dan paket makan yang dikeluarkan adalah sebagai berikut : 
Day 1
Transport Airport tanjung pandan ke Maxone Hotel adalah Toyota Hiace, dengan harga Rp. 250,000.- *hanya drop saja, 
Hotel ke Akaula resto kita menggunakan 2 Taxi PP Rp. 50,000/taxi (Telp taxi bisa minta di  receptionist Hotel)
Day 2
Paket Pulau Leebong - Rp. 475.000/Pax (All in - Makan, transport, boat, mampir ke danau Kaolin, Kongdjie dan Mie Belitung)
Day 3 :
Sewa Mobil Hiace 1 Hari - 12 Jam Rp. 1,100,000
Sewa Perahu untuk Hopping Island + Life Jacket Rp. 700,000 +
8 pax makan siang di Pulau Kepayang Rp. 560,000 
Day 4 :
Sewa Mobil Hiace 1 Hari - 12 Jam Rp. 1,100,000
Desa Laskar Pelangi & Airport 

No comments:

Post a Comment