Birokrasi : Membuat Surat Ijin Mengemudi (SIM) untuk WNA pemegang KITAP

Hidup di Indonesia harus ga boleh bosen-bosen-nya berurusan dengan yang namanya Birokrasi, sekarang ini suami gw ribut dompetnya tiba-tiba jadi tebel haha, bukan karena uangnya banyak tapi banyak kartu ID yang dia punya dan simpan di dompet jadi tiba2 banyak, gw sih ajarin dia karena sudah punya KTP jadi yang disimpan di dompet KTP aja dan SIM donk tentunya tapi SIM juga dia punya 2, SIM A & C. itu aja udah 3, hehe di Negaranya kartu yang dia punya cuma SIM doang. jadi rada2 ribet juga. Sama kaya Bos gw juga gitu waktu mau apply surat pajak diminta ID nya bos gw dan bos gw yang ngeluarin semua ID nya dia dari dompet haha yang mana yang kamu butuhkan? gak tau sindiran apa gak tuh.
Akhirnya setelah semua proses birokrasi gw jalanin, yang terakhir adalah Perpanjang SIM (Surat ijin Mengemudi) yang berlaku selama 5 tahun karena suami adalah pemegang KITAP, SIM ini berguna untuk mengemudikan kendaraan bermotor baik itu Mobil dan Motor di Indonesia jadi jangan ketinggalan dibuat juga yaa.
Karena di bulan2 ini Indonesia bagian barat  yaitu tepatnya di sebagian pulau kalimantan dan Sumatera sedang-sedang parahnya diselimuti  kabut tebal, kalau kabutnya dari pegunungan sih enak gitu ya dingin-dingin enak, tapi ini kabutnya karena pembakaran hutan yang dampaknya parah banget. Cari-cari info dari mbah google ternyata ini adalah problem rutin loh yang harusnya pemerintah bisa bertindak tegas terhadap orang2 yang tidak bertanggung jawab membakar hutan2 tersebut, sampai2 negara tetangga juga kena dampaknya. Dan Pontianak adalah salah satu tempat yang kena dampak parah banget. Menjelang2 SIM suami sudah mau expire suami gak bisa terbang ke jakarta, sempat cari2 info apakah bisa suami perpanjang SIM di Pontianak tapi karena waktu udah gak keburu dan gak tau juga caranya dan sekalian juga mau hadir di pernikahan sepupu di Jakarta dan sekaligus juga melepas kangen hehe jadilah suami bela2in terbang ke Jakarta yang berapa kali pesawatnya di cancel karena keadaan langit yang terselimuti asap tebal, kasihan cape dia bolak balik airport.
Dan karena waktu mepet pesawat akhirnya terbang juga malam hari setelah menungga berita gak jelas jadi terbang atau gak, tiba juga di Jakarta, karena senin sudah harus balik kembali ke Pontianak, jadi cari2 info apakah SATPAS buka hari Sabtu.
Karena kehabisan akal dan puji Tuhan gw ada teman polisi jadi dapat info dari dia, dan SATPAS pembuatan SIM di Daanmogot buka hari Sabtu jam 7.45 - 12.00. untuk pembuatan SIM WNA harus di SATPAS Daanmogot, gak bisa di mobil keliling.
Syarat2 Pembuatan SIM :
1. Copy KITAP bolak balik
2. Copy KTP bolak balik
3. Copy Paspor halaman ID & Visa
4. Copy STM (Surat Tanda Melapor)
5. SIM Lama & SIM Baru
Hari sabtu pagi-pagi gw dan suami udah berangkat supaya bisa tiba di Satpas bisa jadi orang pertama yang ngantri tetapi ternyata ketika kita tiba disana ehh buset antriannya panjang buanget. Ternyata hari sabtu lebih ramai daripada hari biasa, dan loket udah buka dari 7.45 pagi, gw pikir buka jam 8.
Step 1
Yaitu membeli tiket untuk cek kesehatan seharga Rp. 25,000.- untuk cek kesehatan cukup 1 aja, walaupun kita mau apply 2 SIM (A&C) kita cuma perlu 1 form kesehatan saja yang antrinya panjang banget pagi itu, tapi lumayan juga gak terlalu lama karena cepat dipanggilnya dan diperiksanya cuma diperiksa mata doang.
Step 2
Dari loket cek kesehatan langsung menuju ke BRI yang ada di dalam Satpas, yang walah antriannya puanjang banget tetapi ternyata kita salah antri hehe, ternyata kita antri di tempat pembuatan SIM baru, yang ternyata Loket perpanjangan kosong pong. Dengan total membayar sebesar Rp. 155,000.- untuk SIM A Rp. 80,000.- dan SIM C Rp. 75,000.- kita dapat tanda terima dari BRI 
Step 3
Setelah kita terima, tanda terima dari BRI kita ke loket pendafaran dan meminta formulir dari bapak2 petugas yang letaknya tepat dibelakan BRI, dikasih form nya sama bapaknya yang ramah juga, setelah itu kita isi formulirnya, bah kebagian gw yang edisi nulis2 suami gw cuman tanda tangan ajeee. Setelah selesai langsung kita menuju ke loket 19 untuk WNA.
Step 4
Setelah di loket WNA gw dan suami menyerahkan semua dokumen2 yang diperlukan, dan menyerahkan juga aslinya, di cek2 sama petugasnya dan gak lama setelah itu kita diserahkan tanda terima lagi untuk langsung foto.
Step 5
Mudah2 gak berebutan lagi sama bapak2 yang jumlahnya banyak banget seperti tahun lalu, namun pada saat itu suasana tempat foto kok tumben sih sepi yaa
karena kita disuruh ke loket foto yang ternyata ada beberapa loket , namun yang buka loketnya hanya 2 tempat, kita  masuk ke salah satu loket yang isinya hanya 3 orang ibu2 tetapi setelah kita serahkan tanda terima nya si bapak petugas foto bilang kita salah loket, ummm aneh juga yak, apa ini tempat foto jalur "Khusus" tapi emang masih ada ya jalur "khusus" itu? entahlah.. akhirnya kita ke loket yang letaknya di belakang loket tersebut yang ternyata lumayan agak ramai namun gak parah2 amat ramainya, setelah mengantri beberapa orang nama Rick dipanggil. awalnya gw mau mengangkat masalah perpindahan alamat gw dan suami yang ternyata sudah langsung otomatis diganti loh, alamat di SIM sudah alamat kita yang baru di Tangsel, perfecto..gw pikir masih dipakai alamat lama yang males banget klu ada birokrasi lagi. 
Step 6
Setelah Foto kita ke loket pengambilan SIM dan tanpa menunggu lama SIM A & C suami sudah selesai dan berlaku untuk 5 tahun. Puji Tuhan.
Terbang Delay dan cancel berapa kali dari kalimantan gak sia-sia juga dibayar dengan proses yang gak sampai 1 jam di Satpas, dan kami hanya mengeluarkan uang untuk 2 SIM sebesar Rp. 180,000.- Bravo..

Akhirnya segala proses birokrasi selesai sudah dan sampai jumpa 5 tahun lagi..



  

No comments:

Post a Comment